Thomas Doll Marah-marah Lihat PSM: Sepak Bola Indonesia Harus Berubah

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2023 14:20 WIB
Thomas Doll marah-marah karena sikap pemain PSM ketika lawan Persija, Senin (3/7). (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll marah-marah melihat permainan PSM Makassar usai bermain imbang pada laga pertama Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (3/7).

Doll kesal karena sejumlah pemain PSM dianggap pelatih asal Jerman sering membuang waktu dengan berbaring di lapangan saat momen kritis pertandingan. Dengan suara yang menggebu-gebu mengungkapkan kekesalannya.

"Karena nanti di masa depan, hal seperti ini akan sering terjadi, karena pemain berpikir kita bisa melakukan hal seperti ini. Di pengujung laga ada banyak pemain selalu berbaring di lapangan hampir setiap menit, lalu tim medis harus menandu pemain keluar lapangan, dan kita tidak bisa bermain sepak bola normal. Kita harus menghentikan hal seperti ini," ujar Doll dalam konferensi pers usai Persija vs PSM.

Duel Persija vs PSM berakhir imbang 1-1. Tim tamu unggul lebih dulu melalui gol Kenzo Nambu pada menit ke-12. Persija baru bangkit dan menyamakan kedudukan lewat pemain Jepang Ryo Matsumura pada menit ke-81.

Doll berharap PSSI dan pihak terkait bisa melakukan tindakan. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan apa yang dilakukan para pemain PSM bisa merusak sepak bola Indonesia.

"Wasit juga harus tegas, karena dengan begitu kita bisa melihat sepak bola yang lebih bagus, bukan begitu banyak permainan berhenti. Begitu juga penonton di televisi dan di stadion mereka ingin melihat sepak bola yang bagus, bukan sedikit-sedikit berhenti atau perkelahian pemain seperti orang gila."

"Ini harus berubah untuk musim ini. Saya berharap PSSI dan wasit bisa duduk bersama untuk membahas peraturan. Bukan hanya mengurusi saya yang keluar 10 cm dari kotak saya dan wasit keempat memperingatkan saya. Ini yang harus kita ubah," ucap Doll.

Lebih lanjut Doll menyebut tindakan sejumlah pemain PSM yang buang-buang waktu dengan berbaring di lapangan telah mencoreng fairplay.

"Tidak ada yang bicara soal ini. Saya cinta sepak bola. Saya tidak ingin melihat hal itu dari pemain saya. Begitu juga saya tidak ingin melihat tim lawan melakukan hal itu, karena itu bukan fairplay. Kita harus akhiri pertandingan dengan baik. Saya tidak ingin melihat sepak bola pengecut, saya ingin sepak bola dimainkan dengan jantan, itu saja," ujar Doll.

"Setiap tiga atau lima menit ada pemain yang berjatuhan, membuang-buang waktu, terutama nomor 4 [PSM Yuran Fernandes], karena saya lihat dia sudah enam kali jatuh, tapi akhirnya dia main 90 menit," kata Doll menambahkan.

Sementara itu pelatih PSM Bernardo Tavares menyebut wasit wajib menghentikan pertandingan jika ada pemain yang terbaring karena cedera.

"Wasit harus belajar bahwa dia mengendalikan pertandingan. Jika pemain jatuh, pemain bisa saja tewas di lapangan. Ini tidak boleh terjadi karena wasit bukan dokter, saya juga bukan, karena itu pertandingan harus berhenti ketika ada pemain yang tumbang. Akhirnya mereka [Persija] mencetak gol ketika pemain kami tumbang," ujar Tavares.



(har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK