Ketua BTN Soal Pemain Diaspora U-17: Kalau Bagus Dipakai

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menyebut kualitas pemain diaspora yang dipanggil mengikuti seleksi bisa dilihat saat internal game Timnas Indonesia U-17.

Timnas Indonesia U-17 menggelar internal game di Lapangan A, Senayan, Jakarta pada Sabtu (15/7). Dari total 34 pemain yang dipanggil, hanya 33 pemain yang sudah bergabung.

Dari 33 pemain itu, terdapat lima pemain diaspora. Mereka itu adalah Madrid Augusta, Mahesa Ekayanto, Staffan Qabiel, Aaron Liam, dan Aaron Nathan. Hanya Welber Halim yang belum bergabung.

Dalam pengamatan CNNIndonesia.com, lima pemain diaspora itu ditampilkan Bima dalam internal game. Sayangnya aksi kelima pemain tersebut terlihat tidak terlalu menonjol.

"Bisa dilihat sendiri tadi ada beberapa yang diaspora ada lima. Kan bisa dilihat sendiri kualitasnya seperti apa. Kita fair saja. Kalau memang bagus kita pakai, kalau enggak bagus ya, enggak," kata Sumardji.

Namun keputusan memakai pemain diaspora atau tidak tergantung Bima Sakti, pelatih Indonesia U-17, dan tim pelatih lainnya. Apapun keputusan Bima akan didukung BTN.

"Semua tergantung kualitas si anak. Kita tidak mementingkan itu dari mana. Kembali lagi kalau kualitasnya memang layak untuk berada di Timnas U-17, untuk Piala Dunia, kita pakai," kata Sumardji.

BTN juga tidak akan menutup mata. Setelah ini, jika memang ada nama diaspora lain yang memungkinkan untuk dipanggil, akan difasilitasi. Intinya semua potensi anak Indonesia akan dilihat.

"Ada [diaspora lain yang dipanggil], tapi belum datang. Kita sih berharap yang ada ini dulu kita maksimalkan. Kalaupun nanti dari diaspora ada mengirimkan nama ya nanti kita lihat," ujarnya.

"Apa salahnya? Kalau memang itu [pemain diaspora] layak untuk memperkuat Timnas U-17, ya apa salahnya, tapi kalau memang tidak layak, ya tinggal kita kembalikan lagi," kata Sumardji.

Jika mengacu pernyataan Menpora Dito Ariotedjo, sedikitnya ada 30 nama pemain diaspora yang telah diserahkan ke PSSI. Dari jumlah 30 itu baru enam pemain yang dipanggil PSSI.

[Gambas:Video CNN]