Pemain Timnas Indonesia Hendra Kurniawan menilai ada banyak hal yang menyebabkan tim Merah Putih kalah dari Thailand pada ajang Asian Volleyball Challenge (AVC) Cup 2023.
Jelang SEA V League 2023 yang akan berlangsung akhir pekan mendatang, Hendra sudah memiliki pandangan terkini soal Thailand. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu kekurangan jelang pertemuan melawan Negeri Gajah Putih di ajang AVC pekan lalu.
"Sejak beberapa tahun terakhir tidak lawan Thailand. Informasi kurang pas, ketemu shock atau kaget. Mungkin Thailand juga mempelajari gaya main kita ya. Sebelumnya lawan Bahrain kita kuat di jump serve bagus, mungkin Thailand punya strategi jump serve jadi ... Indonesia keteteran di situ," terang Hendra ketika ditemui dalam konferensi pers SEA V League, Senin (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermodal pengalaman tanding di AVC Cup 2023, Hendra mengakui Timnas Indonesia sudah cukup baik dalam organisasi tim dan harus memperbaiki momen penerimaan bola dari servis lawan serta memaksimalkan kesempatan servis.
"[Yang diperbaiki] performa dari receive. Di sana ancur dan service lebih baik dan perbaiki mental," ujar Hendra soal perbaikan tim.
Pertemuan dengan Thailand tak membuat pemain berposisi middle blocker itu keder. Hendra tetap memancang target juara di SEA V League 2023.
Sementara mengenai servis Thailand yang mengandalkan floating serve seperti yang kerap dilontarkan Anurak Phanram, pelatih timnas voli Indonesia di ajang SEA V League Samsul Jais juga menaruh perhatian.
"Makanya kami di sisa waktu ini akan lebih banyak [latihan] receive service dari bola float. Tim LavAni apa yang kita lakukan kita sudah paham service ke mana," kata Samsul di Jakarta, Senin (17/7).
"Thailand punya pemain bagus yang MVP kemarin [Anurak]. Mereka strong di service dan receive bagus. Kalau tidak bagus di-attack-nya kami hindari. Vietnam dan Thailand kami pelajari, termasuk kelemahan dan kelebihan kita," ucap Samsul menambahkan.
(nva/nva)