Performa timnas voli putra Indonesia menampakkan kedalaman skuad dalam turnamen SEA V League, salah satunya dengan keberadaan jago-jago gebuk penyumbang poin.
Timnas voli Indonesia menjadi kampiun SEA V League 2023 seri 1 mengalahkan Thailand yang merupakan juara Asian Volleyball Challenge (AVC) Cup 2023 yang berlangsung dua pekan lalu.
Keberhasilan Indonesia menjadi juara tak lepas dari penampilan apik para pemain yang mampu bekerja sama dengan baik dan mengeluarkan kemampuan individu yang optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dio Zulfikri dan kawan-kawan mempertontonkan permainan yang sama bagus dalam bertahan dan menyerang. Meski beberapa kali kecolongan dari bola-bola mudah, khususnya saat melawan Thailand, kelebihan-kelebihan yang ditampilkan skuad Merah Putih menutup segala kelemahan tersebut.
Fahry Septian Putratama yang mendapat anugerah pemain terbaik pada SEA V League pun menilai ia dan rekan-rekan bisa menjalankan receive, blok, bertahan, dan spike yang bagus.
Urusan spike atau smes, Indonesia kehilangan Rivan Nurmulki yang tampil menonjol di AVC Cup 2023. Rivan tak dibawa dalam tim SEA V League, kendati demikian Indonesia tetap menggebrak dengan pukulan-pukulan mematikan dari Fahry dan Farhan Halim.
Fahry dan Farhan adalah dua pemain yang menjadi penyumbang poin terbanyak bagi Indonesia. Fahry mengumpulkan 35 poin dengan perincian 12 poin kala menghadapi Vietnam, dan 23 poin saat mengempaskan Thailand. Fahry tak tampil saat Indonesia membekuk Filipina pada laga pembuka.
Sementara Farhan mengemas 46 poin dengan perincian 15 poin dalam laga melawan Filipina, 13 poin saat mengalahkan Vietnam, dan 18 poin ketika menjungkalkan Thailand.
Fahry dan Farhan seperti bergantian membobol pertahanan Thailand pada laga terakhir yang cukup sengit. Sejatinya tak cuma Fahry dan Farhan yang main apik. Seluruh pemain memiliki kontribusi.
Prasojo yang menempati posisi libero ulung dalam receive dan meredam servis mematikan Anurak Phanram. Dio pun tampil konsisten sebagai setter dengan mendistribusikan bola.
Peran Hendra Kurniawan dan Muhammad Malizi juga tak bisa dikesampingkan. Bahkan Boy Arnez yang beberapa kali gagal melancarkan servis, memiliki kontribusi 11 poin lewat smes-smes tajam.
Begitu pula dalam dua laga sebelumnya, pemain-pemain Indonesia bisa membuktikan level yang berbeda dengan negara lain di Asia Tenggara.
(nva/jal)