Jakarta, CNN Indonesia --
Mimpi Timnas Indonesia U-23 lolos untuk pertama kalinya ke Piala Asia U-23 dalam bayang-bayang kegagalan. Ini karena klub belum rela melepas pemain ke Timnas Indonesia U-23.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan pada Rabu (2/8) daftar nama pemain Indonesia U-23 sudah diserahkan Shin Tae Yong ke Badan Tim Nasional (BTN). Namun nama-nama itu belum bisa dirilis ke publik.
Pasalnya PSSI masih menanti kerelaan klub. Daftar nama pemain Indonesia U-23 itu diproyeksi tampil di Piala AFF U-23 2023 di Thailand mulai 17 Agustus. Idealnya untuk persiapan ajang ini pemusatan latihan sudah dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Piala AFF U-23 2023 yang berakhir pada 26 Agustus, pemain dijadwalkan melanjutkan pemusatan latihan untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Kualifikasi ini akan dimulai pada 6 September.
Karena Piala AFF U-23 tak masuk kalender FIFA, klub berhak tak melepas pemainnya. Ini yang jadi sandungan Shin menjelang kejuaraan. Karenanya PSSI sangat berharap murah hati klub merelakan pemainnya.
Untuk Piala AFF U-23 2023 PSSI memang tak mematok target. Meski tanpa target tinggi, dalam artian meraih gelar juara, tetap saja Garuda Muda butuh persiapan agar tidak jadi bulan-bulanan lawan.
Apalagi, bisa dibilang Piala AFF U-23 2023, merupakan sarana pemanasan menjelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Untuk ajang ini PSSI dengan tegas mematok target lolos ke putaran final untuk pertama kalinya.
Sejak digulirkan AFC pada 2013, Indonesia belum pernah lolos ke putaran final. Selalu saja Indonesia U-23 terganjal pada fase kualifikasi. Oleh sebab itu PSSI ingin Shin membawa Indonesia lolos ke putaran final.
Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah babak kualifikasi. Pertandingan Grup K, di mana Indonesia tergabung dengan Turkmenistan dan Taiwan, akan berlangsung di Solo pada 6-12 September.
Untuk kualifikasi ini semua pemain yang dipanggil Shin akan dilepas klub. Pasalnya ajang ini berlangsung tepat saat FIFA Matchday. Itu sebabnya Timnas Indonesia hanya menggelar satu uji coba di kalender internasional ini.
Apa solusi yang bisa ditempuh PSSI dalam hal ini BTN agar program Timnas tak terkendala? Persuasif Sumardji sebagai Kepala BTN akan sangat menentukan proses persiapan Timnas Indonesia U-23.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Sejatinya posisi Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2023 relatif enak. Tim asuhan Shin Tae Yong ini tergabung di Grup B bersama Malaysia dan Timor Leste.
Kasarnya, tanpa persiapan yang matang sekalipun, Indonesia bisa mengalahkan Timor Leste. Kekuatan Malaysia U-23 juga tidak begitu menjanjikan sehingga diyakini Garuda Muda akan lolos ke babak semifinal.
Piala AFF U-23 2023 membagi grup kontestan menjadi tiga. Nantinya juara masing-masing grup otomatis lolos ke semifinal, sedangkan satu dari tiga runner up akan bersaing poin dan selisih gol untuk melaju ke semifinal.
Kendati tak ditarget juara, bukan berarti pula Indonesia U-23 harus melepas begitu saja Piala AFF U-23 2023. Bagi publik, khususnya fan Timnas, lolos dari fase grup adalah harga yang sulit untuk ditawar.
Bagi Shin ini juga pertaruhan. Nama baiknya sebagai pelatih level dunia akan dihitung. Jika gagal membawa Indonesia U-23 lolos grup Piala AFF U-23 2023 tekanan atas kredibilitasnya sebagai pelatih Timnas akan menggema.
Apalagi Indonesia U-23 merupakan peraih medali emas SEA Games 2023 saat ditangani Indra Sjafri. Niscaya akan muncul apatisme ke Shin, yang berujung pada tuntutan agar kontraknya tak diperpanjang pada 2024 nanti.
[Gambas:Photo CNN]
Dilema ini yang harus ditimbang matang federasi, khususnya BTN. Sebagai badan baru yang dibentuk PSSI era kepemimpinan Erick Thohir, kinerja BTN dinanti publik. Konflik PSSI dan klub tidak seharusnya terjadi.
Namun klub tak pantas pula menjadi pihak yang disudutkan, seperti kata Erick dalam jumpa pers di Gelora Bung Karno pada Rabu (2/8). Ini karena di Liga 1 2023/2024 ada kewajiban menurunkan satu pemain U-23.
Saat pemain U-23 yang disiapkan klub untuk memenuhi regulasi itu dipanggil PSSI, tentu saja klub keberatan. Apalagi saat ini persaingan di kompetisi sangat ketat dan kehadiran pemain U-23 bukan hanya sekadar pelengkap.
Pemain-pemain seperti Rizky Ridho, Bagas Kaffa, Fajar Fatur Rachman, juga Ernando Ari, yang adalah tulang punggung Indonesia U-23 di SEA Games Kamboja merupakan pemain inti klub di kompetisi musim ini.
Tak mungkin pula Shin memanggil pemain yang kualitasnya kurang ke Timnas Indonesia U-23. Karenanya kejelian Shin memanggil pemain dan diplomasi BTN PSSI akan menentukan nasib di Piala AFF U-23 2023.
[Gambas:Video CNN]