Penyelenggara FIBA World Cup 2023 di Indonesia menanam bibit magrove di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara untuk mengganti emisi karbon pesawat terbang.
Perwakilan LOC FIBA World Cup 2023, perwakilan Kemenpora, perwakilan PPKGBK, dan perwakilan kedutaan besar Iran di Indonesia ikut aksi menanam bibit mangrove tersebut pada Selasa (22/8).
Sebanyak 50 bibit ditanam di salah satu bagian PIK Mangrove. Jumlah 50 bibit tersebut menjadi simbol jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari penerbangan peserta FIBA World Cup di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara-negara yang akan tampil di Indonesia untuk FIBA World Cup 2023 adalah Kanada, Iran, Lebanon, Prancis, Brasil, Spanyol, Pantai Gading, dan Latvia.
Wakil LOC FIBA World Cup 2023 di Indonesia, Agus Antares Mauro mengatakan kegiatan ini sengaja dilakukan untuk gerakan hijau. Indonesia ingin menjadi penyelenggara ramah lingkungan.
"Kita melakukan istilahnya memberikan kembali kepada alam, green sustainable. Jadi kita menghitung jumlah karbon yang dihasilkan pesawat terbang yang membawa peserta FIBA World Cup ke Indonesia," kata Agus.
"Kita hitung berapa emisinya dan kita ganti dengan sejumlah tanaman mangrove yang kalau tidak salah setara 50 batang. Ini bukti bahwa kita di Indonesia tidak meninggalkan foot print selama penyelenggaraan," ujarnya.
Saat ajang FIBA World Cup 2023 berlangsung mulai 25 Agustus, persoalan sampah jadi perhatian. Bus listrik juga jadi fasilitas umum di kawasan GBK, Senayan.
"Kita juga akan mengatur sampah selama event dan Indonesia Arena yang dikenal di dunia dengan green stadium. Kita juga akan memakai bus listrik dan kita sarankan para penonton datang dengan transportasi umum," ujar Agus.
"Kemudian dari GBK akan melayani dengan bus-bus listrik di titik-titik yang telah ditentukan. Jadi nanti penonton akan kita jemput dengan bus listrik di titik-titik yang kami sediakan," katanya.
Dubes Iran untuk Indonesia Mahri Rounagh sangat bahagian menjadi bagian dari kampanye FIBA World Cup 2023. Menurutnya kegiatan seperti ini akan berdampak sangat positif.
"Ini adalah kegiatan penanaman yang sangat bagus dan Insyaallah Indonesia akan segera punya udara yang bagus tanpa polusi. Ini sangat penting untuk seluruh dunia," katanya.
Mikha Tambayong sebagai Staf Ahli Bidang Komunikasi Publik Menpora Dita Ariotedjo, yang mewakili Kemenpora menilai kegiatan ini jadi bukti bahwa basket punya isu lingkungan.
"Tentu kami selain untuk mengkampanyekan FIBA World Cup 2023, kami ingin berbuat sesuatu yang berdampak baik buat alam. Tentunya ini tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah," katanya.
(abs/jal)