Masalah Besar Timnas Indonesia U-23: Minim Pengalaman

Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni menilai pekerjaan rumah (PR) besar Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2023 adalah jam terbang dan pengalaman.

Saat ini dari 21 pemain yang didaftarkan PSSI untuk Piala AFF U-23 2023, sebagian besar di antaranya tak punya jam terbang mumpuni. Bukan hanya di level internasional, tetapi juga lokal.

Pemain-pemain seperti Esal Asrul, Kadek Arel, Robi Darwis, Abdul Rahman, juga Muhammad Ragil adalah debutan di Garuda Muda. Menit main mereka di Liga 1 2023/2024 juga tak tinggi.

Hal ini yang membuat permainan Indonesia U-23 di babak grup Piala AFF U-23 2023 kurang menggigit. Beberapa pemain masih demam panggung, sehingga potensinya lenyap.

"Pemain kita ini masih minim pengalaman. Itu PR besarnya. Banyak pemain kita yang tampil di AFF ini levelnya baru kompetisi domestik yang menit mainnya terbatas," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/8).

"Sebut saja Esal, Ragil, Kadek, menit mainnya bisa dihitung. Bahkan Frengky Missa meski pernah di Persija, tapi menit mainnya tidak banyak," ucapnya.

Ditambah lagi pemain seperti Muhammad Ferarri tidak dalam kondisi terbaik. Pemain Persija ini absen cukup lama di liga karena sedang mengikuti pendidikan kepolisian.

Bek lainnya, Alfeandra Dewangga datang ke Piala AFF U-23 2023 dengan kondisi kurang fit. Dewa, sapaannya sempat cedera sebelum gabung Timnas Indonesia U-23 sehingga kualitasnya belum maksimal.

Dampaknya, kata lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini, pemain tak bisa menjalankan strategi dengan baik. Ketenangan pemain pun sirna saat dalam situasi genting.

"Sehingga ketika tim dalam situasi sulit dan pelatih ingin mengubah permainan, jadi tidak mudah. Saya tidak bilang kurangnya kualitas ya, tetapi kurangnya pengalaman," kata Kusnaeni.

Soal peluang lolos ke babak semifinal Piala AFF U-23 2023, jika nantinya lolos, Indonesia tak perlu pilih-pilih lawan. Siapapun lawan yang akan dihadapi harus dijalani dengan tenang dan penuh gairah.

"Kita tidak perlu milih-milih lawan. Mau ketemu Thailand, Vietnam, atau Malaysia, kan sebetulnya levelnya sama," ucap Kusnaeni soal peluang lolos ke semifinal dan lawan siapa idealnya.

"Ekspektasinya jangan terlalu tinggi. Main lepas saja, main rileks saja karena yang bisa main lepas itu biasanya bisa menampilkan permainan di atas mereka," ujarnya mengimbau.

[Gambas:Video CNN]