Menpora RI Dito Ariotedjo ingin regulasi yang mengatur suporter sepak bola Indonesia lebih tegas. Keinginan itu akan disampaikan saat bertemu Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam waktu dekat.
Pertemuan Kemenpora dengan PSSI untuk membicarakan suporter masih menunggu kepulangan Erick Thohir ke Indonesia. Agenda tersebut, kata Dito, hanya akan membahas dinamika suporter tanpa melibatkan perwakilan pendukung klub.
"Pak ET masih di luar negeri. Enggak [melibatkan suporter], kami hanya mau bahas evaluasi. Maksudnya jangan sampai terjadi lagi," kata Dito di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (22/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta terkait liga ini harus dijaga bersama dan kalau memungkinkan ada aturan yang lebih tegas lagi," ujar Dito menambahkan.
Sebelumnya, Dito sudah memberi respons ihwal kericuhan antarsuporter pada pertandingan PSIS Semarang vs Persib Bandung di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (20/8).
"Kami akan mengundang PSSI untuk memastikan kembali. Saya rasa harus ada tindakan spesifik dan tegas karena kejadian [ricuh suporter] ini sudah berulang-ulang," ucap Dito, Senin (21/8).
Dito mengimbau suporter agar mengutamakan pertandingan sepak bola sebagai sarana hiburan. Ia juga mengingatkan sorot mata dunia sedang mengarah ke Indonesia jelang Piala Dunia U-17 2023.
"Saya mengajak para suporter bahwa sepak bola ini milik bersama, harus dijaga bersama. Ayo nonton dengan substansi bola dan sampingkan hal lain, apalagi ini mau persiapan Piala Dunia [U-17]," kata Dito.
Hal serupa juga disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga. Ia mengingatkan perwakilan FIFA sudah berada di Indonesia untuk memantau sepak bola nasional termasuk soal suporter.
"Kami menyayangkan kejadian di Semarang. Kita harus sama-sama bekerja sama dan mendorong seluruh elemen sepak bola, mau itu federasi [PSSI], LIB, klub, suporter, itu tidak boleh lepas tangan dan harus bersama-sama," ujar Arya, Senin (21/8).