Timnas Voli Indonesia Dipuji Negara Asia, Disebut Bisa Lebih Tinggi

Wakil Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBVSI Loudry Maspaitella mengatakan Timnas Voli Indonesia dinilai layak menempati ranking yang lebih baik oleh negara-negara lain.

Menurut Loudry, Timnas Voli Indonesia berada di luar 80 besar ranking FIVB sebelum SEA Games 2023. Namun performa konsisten yang ditunjukkan anak asuh Jeff Jiang Jie membuat posisi Timnas Voli Putra Indonesia terus naik di ranking FIVB.

Berdasarkan data FIVB, Timnas Voli Putra Indonesia kini menempati ranking 55 dunia. Farhan Halim dan kawan-kawan menempati posisi delapan di kawasan Asia dan ranking pertama di kawasan Asia Tenggara.

"Jadi banyak orang voli di Asia itu bilang bahwa Indonesia itu tidak layak di ranking ini, kalian itu harus di ranking lebih bagus. Makanya lawan kamu itu berat terus, harus lawan tim ini, tim itu," ujar Loudry kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/8).

"Kalau Indonesia jadi tim unggulan bisa dipisah, itu dampaknya begitu. Itu yang mengatakan dari Thailand, Bahrain, pemain-pemain Korea, dan pelatih Korea. Banyaklah. Mereka bilang tim Indonesia itu bagus, tim Indonesia itu muda-muda dengan pola permainan seperti itu. Sebenarnya Indonesia itu sudah jauh lebih layak," ia melanjutkan.

Loudry tak memungkiri PBVSI memiliki harapan agar Timnas Voli Indonesia bisa menapaki anak tangga lebih tinggi di ranking FIVB. Dengan begitu, Timnas Voli Putra Indonesia bisa masuk dalam daftar unggulan dalam setiap kejuaraan.

"Memang itu yang kami harapkan. Mungkin bagi sebagian orang apa sih gengsinya ranking, yang pentingkan dapat medali. Oh jangan salah, kalau ranking kita bagus itu setiap kejuaraan kita itu masuk seeded atau masuk unggulan. Kalau tidak kita akan terus terlempar sana-sini, main kayak tim tarkam gitu lho," katanya.

Timnas Voli Indonesia telah menyelesaikan kiprah mereka di Kejuaraan Voli Asia 2023 dengan menempati posisi kesembilan.

Selanjutnya Timnas Voli Indonesia akan tampil di Asian Games 2023 yang berlangsung di Hangzhou, China, bulan depan.

[Gambas:Video CNN]