Liga Saudi Cuan Efek Ronaldo, Pernah Rugi Besar Tahun Lalu
Liga Arab Saudi dikabarkan mendulang untung besar setelah kedatangan Cristiano Ronaldo di Al Nassr. Namun mereka pernah mengalami rugi besar pada tahun lalu.
Ronaldo resmi bergabung ke Al Nassr pada akhir 2022 lalu. Setelah itu, berbagai bintang sepak bola dunia berdatangan ke berbagai klub Saudi. Sebut saja Karim Benzema, N'Golo Kante, Sadio Mane, hingga Neymar mengikuti jejak Ronaldo.
Kepala Operasional Saudi Pro League, Carlo Nohra menyebut Ronaldo berperan dalam memajukan Liga Arab Saudi. Kehadiran bintang 38 tahun itu turut menambah populer kompetisi domestik di mata internasional.
"Merekrut Cristiano Ronaldo untuk bermain di Arab Saudi membantu siaran turnamen ke 140 negara dan meningkatkan pendapatan liga hingga 650 persen," kata Nohra dikutip dari Sportskeeda.
Nohra menyatakan pihaknya mengutamakan visi jangka panjang terhadap liga. Eksistensi para bintang di klub Arab Saudi disebut adalah bagian dari proyek besar untuk masa depan sepak bola setempat.
"Ini bukanlah hal yang dipikirkan dalam semalam. Ini juga bukan pekerjaan sepekan. Ini adalah proyek jangka panjang, dan semua menerima bahwa ini yang harus dilakukan," ucapnya.
Di satu sisi, Arab Saudi pernah mengalami kerugian besar pada tahun lalu sebelum kehadiran sederet nama beken sepak bola. Berdasarkan laporan Middle East Eye, Lembaga pembiayaan Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF) mengumumkan kerugian investasi sebesar US$11 miliar atau setara dengan Rp167,5 triliun pada 2022 lalu.
PIF merupakan badan bentukan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menanam modal di berbagai sektor industri, termasuk sepak bola. PIF adalah pihak di balik keuangan klub raksasa Arab Saudi seperti Al Nassr, Al Ittihad, Al Ahli, dan Al Hilal.
Selain itu, PIF juga resmi mengakuisisi klub Premier League Newcastle United pada 2023. Proyeksi sebagai bakal calon tuan rumah Piala Dunia 2030 disebut jadi tujuan Arab Saudi menyuntik dana besar-besaran di sepak bola.