Menpora RI Dito Ariotedjo menyebut kontingen Indonesia kehilangan separuh dari total perolehan medali Asian Games 2018 di Asian Games 2023.
Pada Asian Games 2018, Indonesia finis di peringkat keempat dengan total 98 medali. Rinciannya adalah 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
Kala itu Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dan terdapat cabor pencak silat yang jadi lumbung medali. Kini, Indonesia memiliki peluang yang lebih kecil dibandingkan 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kembali saya ingatkan, terakhir kita ada di peringkat keempat waktu tuan rumah dan itu disumbangkan hampir 60 persen dari cabor pencak silat. Tahun ini Asian Games tidak ada pencak silat, jadi kita sudah kehilangan lebih dari separuh dari 2018," kata Dito di Jakarta, Sabtu (9/9).
Meski berpeluang kehilangan banyak medali, Dito berharap cabang olahraga lain dapat menyumbangkan medali dalam jumlah signifikan. Target sabetan 12 emas sekaligus finis di urutan ke-12 jadi misi yang diusung Indonesia di Hangzhou pada 19 September hingga 8 Oktober mendatang.
"Target kita 12 emas untuk Asian Games dan peringkat [finis] di 12 besar. Saya yakin banyak perkembangan dari tiap cabor karena secara statistik dan data demikian," ucapnya.
Dito menyatakan persiapan atlet menuju Asian Games 2022 sudah menyentuh 90 persen. Ia bahkan menyebut wakil Merah Putih siap berangkat ke Hangzhou sesuai jadwal cabor masing-masing.
"Sementara saya rasa sudah mencapai 90 persen siap. Tinggal persiapan keberangkatan saja dan pelepasan oleh pak presiden," ujar Dito.
Kontingen Indonesia rencananya akan dilepas resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada 19 September mendatang. Namun cabor sepak bola dan dayung kemungkinan tidak akan ikut upacara pelepasan karena sudah berangkat ke Hangzhou terlebih dahulu untuk menyesuaikan jadwal perlombaan kedua cabor tersebut.