Perayaan Gol Hokky dan Fokus STY ke Indonesia vs Turkmenistan

Perayaan gol Hokky Caraka menjadi sorotan jelang Timnas Indonesia vs Turkmenistan pada duel krusial Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/9).

Hokky mencetak gol kedelapan Timnas Indonesia U-23 saat mengalahkan Taiwan pada laga pertama Grup Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Jumat (9/9). Perayaan gol pemain PSS Sleman itu kemudian menjadi sorotan.

Penyerang 19 tahun itu merayakan gol dengan menaruh jari telunjuk kiri di mulut sebagai gesture untuk diam. Selain itu Hokky juga menaruh tangan kanan ke telinga.

Tidak diketahui secara pasti apa maksud perayaan gol yang dilakukan Hokky, namun penyerang Timnas Indonesia U-20 itu diyakini ingin membalas kritikan yang terusi didapatnya, terutama melalui media sosial.

Selebrasi gol Hokky mendapat respons negatif dari sebagian suporter di media sosial. Banyak yang mengkritik perayaan gol Hokky melalui akun Instagram resmi Timnas Indonesia dan PSS Sleman.

Banyak netizen yang meminta Hokky untuk mencontoh senior-seniornya di Timnas Indonesia dalam menghadapi kritikan.

STY tak ambil pusing

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae Yong mengaku tidak tahu masalah kritikan yang didapat Hokky karena perayaan gol kontroversial saat melawan Taiwan.

[Gambas:Instagram]

STY tidak mau ambil pusing dengan masalah tersebut. Pelatih asal Korea Selatan itu ingin fokus membawa Timnas Indonesia untuk kali pertama dalam sejarah lolos ke putaran final Piala Asia U-23.

"Saya belum kepikiran apa-apa, karena belum dengar masalah kontroversi selebrasi [Hokky] tersebut. Gaya saya juga tidak mencari tahu ada apa saja di media sosial. Jadi jujur belum tahu," ujar Shin Tae Yong di Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (10/9).

Indonesia akan menjalani laga krusial melawan Turkmenistan pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan pada Selasa malah. Hasil imbang cukup bagi Timnas Indonesia U-23 lolos untuk kali pertama.

Masukan untuk Hokky

Sementara itu pengamat sepak bola nasional, Supriyono Prima, meminta Hokky untuk fokus membuktikan kemampuan di atas lapangan bersama Timnas Indonesia U-23.

"[Kritikan] ini harusnya menjadi lecutan, menjadi motivasi untuk bisa memperbaiki, kemudian membuktikan bahwa negatif yang disorotkan ke dia tidak benar. Artinya apa, dia mampu menjawab tantangan," ucap Supriyono.

Lebih lanjut mantan pemain Timnas Indonesia itu mengatakan di era sepak bola modern, kritikan dari suporter di media sosial tidak bisa terhindarkan. Tinggal bagaimana sang pemain membuktikan kritikan itu salah.

"Hokky kan masih muda. Sepak bola itu kan simple, sederhana. Tinggal pembuktian. Kalau ada berita miring dan segala macam, asal dia bisa membuktikan di pertandingan, ini akan selesai. Artinya dia harus memperbaiki mentalitas dia, kinerja di latihan dan pertandingan, membuat lebih produktif," ucap Supriyono.

"Menurut saya, pemain bandel itu wajar, karena yang penting kan bagaimana penampilan 90 menit. Banyak yang bisa jadi contoh anak muda, sekarang tinggal bagaimana membuktikan diri selama 90 menit," kata Supriyono menambahkan.

[Gambas:Video CNN]