Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyatakan pihaknya tidak bisa serta merta melakukan intervensi terhadap masalah yang ada di antara PP PBVSI dengan Rivan Nurmulki.
Suara-suara yang meminta Dito sebagai Menpora untuk ikut bertindak menengahi dalam konflik yang ada antara Rivan dengan PBVSI sudah terdengar dalam beberapa waktu terakhir. Dito mengingatkan bahwa ada aturan yang mengikat soal konflik dan tata cara penyelesaian pada tiap induk organisasi.
"Kita Kemenpora, mungkin banyak masyarakat yang menuntut kita bisa bersikap, tapi harus diingat kembali yang namanya cabor [cabang olahraga] dan federasi itu punya independensinya sendiri."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak bisa serta merta kami pemerintah mengintervensi, makanya forum yang digunakan adalah mediasi, kami mencoba meluruskan dan coba kembali harmonisasikan," kata Dito di Jakarta, Selasa (12/9).
Lantaran tak bisa serta merta intervensi itulah, Dito menyatakan bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan PBVSI, baik itu soal pemanggilan ke Timnas Voli Indonesia maupun sanksi untuk Rivan. Dito hanya bisa mengingatkan ada yang perlu diperbaiki dari PBVSI, terutama soal komunikasi.
"Kalau itu kita kemarin memastikan [soal Rivan tidak masuk skuad Asian Games], tolong PBVSI ukur dulu pro dan kontranya, apakah dengan tidak meng-input Rivan akan berdampak ke prestasi dan potensinya atau tidak. Kita hanya bisa sebatas itu karena tidak bisa intervensi langsung. Itu semua keputusan ada di PBVSI."
"Sebenarnya lebih kepada sikap PBVSI [soal sidang etik], yang pasti sikap kita tegas memang harus ada keseimbangan di sisi PBVSI-nya harus ada perbaikan, di sisi atletnya juga ada sinkronisasinya juga," tutur Dito.
(ikw/ptr)