Marquez Nangis Kirim Pesan Perpisahan ke Kru Honda

CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2023 10:37 WIB
Marc Marquez menangis saat tulis pesan perpisahan ke Honda jelang MotoGP Mandalika. (ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Marc Marquez tak kuasa menahan tangis saat mengirim pesan perpisahan kepada kru Honda setelah memutuskan pergi dari Repsol Honda usai MotoGP 2023.

Marquez memastikan tidak membela Repsol Honda setelah 11 musim bersama. Juara MotoGP enam kali itu memutuskan berpisah dengan tim usai MotoGP 2023 meski kontraknya bersama Honda Racing Corporation (HRC) tersisa satu tahun.

Hal tersebut membuat Marquez emosional. Melalui unggahan di Instagram, ia menunjukkan foto wajah dengan banjir air mata. Ia menuliskan pesan yang ditujukan kepada anggota tim Honda sebagai pesan perpisahan.

"Saya ingin berbagi dengan kalian melalui pesan ini yang saya kirim ke anggota tim. Saya tidak tahu harus mulai dari mana dan saya tidak tahu apakah yang saya lakukan benar atau salah," tulis Marquez di Instagram.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, saya tidak tahu apakah semua ini akan berjalan baik, tapi yang saya tahu adalah pencapaian kita bersama," ia menambahkan.

Pembalap 30 tahun itu mengaku meninggalkan Honda adalah keputusan terberat dalam hidup. Marquez menyebut pilihan yang diambil bahkan bukan berasal dari hatinya.

Marc Marquez menangis saat menulis pesan perpisahan. (Tangkapan layar instagram @marcmarquez93)

"Ini adalah keputusan tersulit dalam hidup saya yang berdasarkan pikiran dan keberanian, bukan hati saya. Hati saya akan selalu tetap bersama kalian, selalu. Kalian sudah mendukung saya dan akan tetap mendukung saya," tulis Marquez.

Di satu sisi, Marquez masih menyimpan mimpi besar dalam dunia MotoGP. Ia bertekad menyabet gelar juara bersama tim barunya kelak.

"Tapi saya ingin tegaskan satu hal. Saya ingin jadi pembalap terbaik di dunia lagi dan saya harus menikmatinya. Saya punya teori bahwa pendaki gunung dalam buku yang anda berikan. Jika saya bisa mendaki gunung Everest dalam tiga hari? Kenapa harus mendakinya dalam lima hari?"

"Logikanya, akan lebih berisiko jika mendaki dalam tiga hari. Anda memaksa diri anda lebih keras dan mungkin jadi tidak mungkin. Tapi jika saya tidak mencoba, saya tidak akan mendapatkannya," tulis Marquez.

(ikw/har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK