Persaingan Ketat Lini Depan Timnas Indonesia: Posisi Dimas Terancam
Dipanggilnya Hokky Caraka ke Timnas Indonesia untuk pertandingan melawan Brunei Darussalam membuat persaingan lini depan semakin ketat.
Dengan masuknya Hokky, kini ada lima striker yang dimiliki Timnas Indonesia untuk dua pertandingan melawan Brunei di fase pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 12 dan 17 Oktober.
Kelima striker yang dimaksud adalah Dendy Sulistyawan, Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, Rafael Struick, dan Hokky. Ini kali pertama di era kepelatihan Shin Tae Yong banyak pilihan di lini depan.
Jika mengacu pertandingan sebelum-sebelumnya, Dendy yang paling berpeluang jadi pilihan. Meski performa striker 26 tahun tersebut sedang melorot di Liga 1 2023/2024 ketajamannya di Timnas terjaga.
Buktinya Dendy menyumbang satu gol saat mengalahkan Turkmenistan. Dendy juga membukukan namanya di papan skor saat melawan Burundi pada 25 Maret. Ia striker tersubur Timnas saat ini.
Kondisi Dimas di klub tak jauh berbeda dengan Dendy. Bedanya, Dimas sering dibekap cedera dan sudah lama tak mencetak gol untuk Merah Putih. Gol terakhir Dimas bersama Timnas tercipta ke gawang Curacao.
Adapun performa Sananta semakin menjanjikan. Mengacu statistik Liga 1 2023/2024, Sananta adalah striker tertajam Indonesia saat ini. Pemain Persis Solo ini telah mengoleksi lima gol.
Pemanggilan kali ini sekaligus jadi sarana pembuktian kedua. Sananta terakhir kali membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Usai kekalahan dari Vietnam, Sananta dominan membela Indonesia U-23.
Sedangkan Struick terlihat meyakinkan saat tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Pemain ADO Den Haag terakhir kali membela Timnas Indonesia saat tampil melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Dengan bakat dan perkembangan fisiknya selama di ADO Den Haag, Struick punya nilai lebih di mata Shin. Jika tidak ada kendala berarti, pemain 20 tahun ini niscaya jadi pilihan utama di lini depan.
Terakhir Hokky sebagai striker termuda. Pemanggilan Hokky cukup mengejutkan sebab aksi-aksinya bersama PSS Sleman tidak begitu mentereng. Namun Shin selalu punya alasan lebih tajam soal pemain yang dipanggil.
Jika Shin kembali menggunakan formasi 3-4-3 atau 4-3-3 seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada satu striker yang akan dimainkan. Untuk posisi penyerang sayap, persaingan semakin ketat.
Para striker ini harus bersaing dengan Witan Sulaeman, Egy Maulana, dan Saddil Ramdani. Situasi persaingan seperti ini sepertinya sengaja diracik Shin sebelum tampil di Piala Asia 2023.