Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menilai banyaknya target cabang olahraga (cabor) yang meleset di Asian Games 2023 sebagai sarana evaluasi.
Hal tersebut diungkapkan Okto, sapaan akrab Raja Sapta, selepas menyaksikan pertandingan cabor karate, Kamis (5/10). Saat ada target yang meleset, ada pula yang melampaui target.
"Sekali lagi kita harus mengevaluasi dan melihat semua tim Indonesia yang ikut di Asian Games Hangzhou. Kan semua melalui proses review. Mungkin reviewnya di-review lagi, sehingga screening-nya bisa maksimal," kata Okto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita melihat prestasi-prestasi yang muncul seperti menembak maupun dari wushu dan proses Olimpiade yang sudah beberapa atlet mendapatkan tiket, menjadi fokus kita ke depan," ujarnya.
Sejauh ini delapan cabang olahraga yang ditarget meraih medali emas, gagal memenuhinya. Hingga Kamis (5/10) kontingen Indonesia baru mengoleksi enam medali emas dan 10 perak, dan 17 perunggu.
Terkait banyaknya target yang meleset, Okto menyebut Asian Games hanya target antara. Target utama yang dicanangkan pemerintah, yang sesuai dengan DBON, adalah prestasi di Olimpiade.
"Sebagai target antara, Asian Games ini bisa menjadi parameter dalam melihat perkembangan prestasi olahraga di Indonesia. Kami juga melihat refleksi olahraga dari Asian Games ini," kata Okto.
"Mungkin perlu ada perbaikan signifikan. Kita sudah ada DBON. Menurut saya DBON itu versi BETA. Tidak ada di dunia ini yang langsung jadi bagus," ucapnya menjelaskan panjang kali lebar.
Adapun pertandingan Asian Games 2023 tinggal dua hari lagi atau hingga 7 Oktober. Dengan situasi saat ini target 12 medali emas yang dicanangkan pemerintah sepertinya sulit tercapai.
Namun target masuk klasemen 12 besar dari Kemenpora masih cukup terbuka. Asal ada lagi medali emas yang diraih, kans itu terbuka. Untuk target Presiden Joko Widodo masuk 10 besar sepertinya sulit digapai.