Ons Jabeur Menangis dan Janji Sumbang Hadiah WTA Finals ke Palestina

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2023 19:49 WIB
Ons Jabeur akan sumbangkan uang hadiah WTA Finals 2023 untuk Palestina. (AP/Eduardo Munoz Alvarez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petenis putri Tunisia Ons Jabeur mendonasikan prize money atau hadiah uang dari WTA Finals 2023 di Cancun, Meksiko, untuk membantu Palestina.

Janji itu disampaikan Jabeur yang kini menghuni peringkat ketujuh dunia usai mengalahkan Marketa Vondrousova asal Republik Ceko, Rabu (1/11) waktu setempat.

Dalam pertandingan di Stadion Paradisus, Jabeur menang 6-4, 6-3 atas Vondrousova. Dikutip dari situs WTA, Jabeur menangis dalam pidato usai pertandingan.

"Saya sangat senang dengan kemenangan ini, tapi akhir-akhir ini saya kurang bahagia, jujur saja. Situasi dunia tidak membuat saya bahagia," kata Jabeur sebelum menangis.

Sesaat kemudian petenis 29 tahun itu coba menenangkan diri dan terus membahas perang di Gaza. Jabeur tidak terlalu bahagia dengan kemenangan di WTA Finals lantaran 'kepikiran' situasi di Gaza yang terus digempur Israel.

"Sangat sulit melihat anak-anak, bayi meninggal setiap hari. Sungguh memilukan. Jadi saya memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari hadiah uang saya untuk membantu warga Palestina," tutur Jabeur.

"Saya tidak bisa bahagia hanya dengan kemenangan ini, dengan apa yang terjadi. Saya minta maaf teman-teman, [saya tahu] ini seharusnya tentang tenis, tapi sangat membuat frustrasi melihat video setiap hari," kata Jabeur menambahkan.

Jabeur menegaskan apa yang disampaikan tersebut murni bukan urusan politik. Hal tersebut diutarakan Jabeur murni karena simpati kemanusiaan.

"Maaf, ini bukan pesan politik. Ini hanya pesan kemanusiaan. Saya ingin perdamaian di dunia ini dan itu saja," ujar Jabeur.

Kendati Timur Tengah terus berkonflik, Jabeur mengatakan tetap mencoba fokus dengan karier di tenis. Salah satu tantangan yang harus dilewati dia adalah menghindari media sosial yang dirasa sangat sulit.

"Anda melihat video, foto, foto-foto itu sangat mengerikan setiap hari. Itu tidak membantu saya tidur atau memulihkan diri dengan baik, dan yang terburuk adalah saya merasa putus asa," kata Jabeur.

"Saya merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Saya harap saya bisa punya tangan ajaib dan akhiri semua ini dan damai untuk semua orang," tutur Jabeur melanjutkan.



(sry/rhr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK