Jeka Saragih: Saya Susah Ubah Sikap Tengil

Petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih, mengaku sulit mengubah sikap tengil yang sering ditunjukkannya. Jeka mengatakan sikat tengil itu muncul karena sering dibully saat masih remaja.

Sikap tengil ditunjukkan Jeka Saragih sepanjang UFC Vegas 82 melawan Lucas Alexander mulai dari timbang badan hingga bertarung di octagon, akhir pekan lalu.

Ketika timbang badan, Jeka menunjukkan gestur memberi kepalan tangan ke arah Alexander. Usai menang KO, petarung 28 tahun itu joget-joget di atas octagon saat Alexander terkapar.

"Saya sih ingin mengubah sikap tengil saya di atas octagon, tapi susah," ujar Jeka Saragih di Jakarta, Jumat (24/11).

Jeka mengatakan sikap tengil yang dimilikinya sudah muncul sejak masih remaja. Petarung asal Simalungun, Sumatera Utara, itu mengaku sering dibully.

"Memang dari dulu [tengil], gara-gara saya sering kena bully di sekolah dulu. Saya dari kampung ke sekolah itu harus ngekost. Tahulah anak kos, kalau pernah merasakan anak kost, pasti pernah merasakan dibully, dikompas, dipalak. Orang mau merokok, kita yang beli rokok," ujar Jeka.

"Jadi saya jadi rasa tengil itu kadang timbul dari situ juga, kaya dikecilkan terus. Kampung saya itu kan jauh dari kemajuan, banyak ketertinggalan, jadi itu membuat membangun semangat saya," ucap Jeka.

Sikap tengil itu kemudian dibawa Jeka Saragih ke dunia UFC. Jeka mengaku hal itu dilakukannya untuk membuktikan bahwa petarung dari Indonesia juga bisa berprestasi di UFC.

"Saya harus buktikan saya itu layak di UFC ini, dan layak saya berkompetisi di sini. Seperti itu cara saya membangun semangat. Kalau bisa masyarakat Indonesia harus begitu kepada petarung-petarung Indonesia. Yakinkan aja bahwa dia itu bisa, pasti tenaga dia dari 10 persen jadi 1.000 persen," kata Jeka.

[Gambas:Video CNN]