Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni menilai hadirnya Radja Nainggolan di Liga 1 tak otomatis menaikkan level industri kompetisi.
"Memang ada progres dari Liga 1. Indikatornya banyak. Salah satunya banyak yang mau megang tim Liga 1. Banyak orang yang mau terjun. Banyak korporasi besar di belakang klub Liga 1," ucapnya.
"Sebagai industri mulai berkembang. Cuma kalau dibilang kedatangan Radja Nainggolan menaikkan level sepak bola kita ke posisi tertentu, harus hati-hati juga," kata Kusnaeni pada Jumat (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pandangan pria yang biasa disapa Bung Kus ini, Radja tak datang ke Indonesia karena industrinya. Mantan pemain timnas Belgia ini datang karena unsur kedekatan psikologis.
Sebagai pemain yang mengenakan nama Nainggolan, salah satu marga di Sumatera Utara, Radja cukup disukai. Saat datang ke Indonesia, semua orang menyambutnya dengan gembira.
"Nainggolan ini memilih Indonesia bukan karena industrinya, tetapi karena passion. Dia sudah sampai di level tidak perlu bermain lagi, sampai di level menikmati masa pensiun," katanya.
"Kalau dia main lagi di Indonesia, itu karena dia cinta negara ini. Ini asal leluhurnya. Dia juga tahu dia dicintai. Jadi bukan karena industrinya," ucap Kusnaeni menjelaskan.
Apalagi kondisi kebugaran Radja diragukan. Ini karena Radja tak punya klub di setengah musim 2023/2024. Setelah membela SPAL, Radja tak punya klub.
Karena itu debut Radja bersama Bhayangkara FC sangat dinanti. Publik ingin melihat apakah mantan pemain AS Roma dan Inter Milan ini bisa memberi warna di dalam permainan timnya.