Marc Marquez mengirimkan sinyal bahwa ia terpaksa bercerai dengan Honda di MotoGP lantaran keadaan yang tidak memungkinkan.
Marquez menyatakan besarnya cinta dirinya terhadap Honda dan betapa besar rasa terima kasih yang ia miliki untuk pabrikan Jepang tersebut. Namun lantaran situasi yang ada, Marquez dan Honda terpaksa berpisah jalan di akhir musim ini.
"Bagi saya, menjadi bagian dari keluarga hebat ini akan selalu jadi sebuah kebanggaan. Repsol Honda adalah tim dalam karier saya, tim yang terdiri dari orang-orang yang tak mungkin saya lupakan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kalian tahu bahwa tujuan saya adalah kembali menang dan inilah alasan saya harus mencair solusi terbaik untuk mencapainya, seperti yang selalu saya lakukan dalam karier," ucap Marquez dalam acar Honda Thanks Day, dikutip dari Marca.
Meski harus meninggalkan Honda demi mengejar mimpi kembali jadi juara dunia, Marquez secara terbuka berharap bisa kembali ke pabrikan tersebut di masa depan.
"Siapa yang tahu hal yang bakal menanti di masa depan, mungkin kita berjumpa lagi. Saya tak tahu apakah saat ini jadi Honda Thanks Day terakhir saya, namun saya harap tidak."
"Saya harap di masa depan saya bisa kembali sebagai pembalap Honda. Kita bisa sama-sama gembira dengan pencapaian yang telah didapat dalam beberapa tahun. Terima kasih pada seluruh staf, kepada seluruh orang di perusahaan. Honda akan selalu ada di hati saya," ucap Marquez.
Marquez telah mereguk banyak kesuksesan bersama Honda sejak naik kelas ke MotoGP pada 2013. Marquez merebut enam gelar juara dunia dalam tujuh musim perdana yang ia jalani di MotoGP.
Namun sejak mengalami kecelakaan di awal MotoGP 2020, Marquez dan Honda mulai kehilangan magisnya. Mereka kesulitan bersaing di lintasan balap dan tidak bisa tampil konsisten sepanjang musim.
Di MotoGP 2023, performa buruk Marquez bersama Honda mencapai puncaknya. Awalnya Marquez optimistis bisa tampil impresif di MotoGP 2023 karena ia sudah pulih 100 persen.
Namun Marquez mengalami kecelakaan di MotoGP Portugal dan harus absen di tiga seri berikutnya. Setelah kembali ke lintasan, performa motor Honda miliknya tidak bisa menandingi pembalap-pembalap yang menggunakan motor Ducati.
Poin yang dicapai Marquez di tahun ini bahkan lebih buruk dibanding poin yang ia dapatkan di MotoGP 2021 dan 2022. Padahal saat itu Marquez masih harus menjalani beberapa operasi lanjutan di tulang humerus dan sempat absen di beberapa seri sedangkan di tahun ini ada tambahan sprint race yang bisa jadi tambang poin tambahan untuk pembalap.