Bhayangkara FC memboyong Radja Nainggolan ke Parepare untuk dipersiapkan melawan PSM Makassar pada pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Jumat (8/12). Namun COO Bhayangkara Sumardji mengatakan Radja Nainggolan perlu adaptasi cuaca Indonesia sebelum menjalani debut di Makassar.
Dalam postingan Instagram Bhayangkara FC membawa pemain barunya Radja Nainggolan pada laga tandangnya dengan keterangan 'Makassar we are coming'.
COO Bhayangkara FC, Sumardji, menyebutkan sebanyak 23 pemain diboyong ke Parepare, termasuk mantan pemain Inter Milan, Radja Nainggolan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berangkat ke Makassar, saya sudah sampaikan bahwa besok itu ada 23 pemain akan dibawa ke Makassar termasuk Radja," kata Sumardji di Jakarta, Senin (4/12).
Meski demikian, Sumardji belum dapat memastikan apakah Radja Nainggolan akan dimainkan saat berjumpa dengan PSM atau tidak.
Pasalnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang harus menjalani proses adaptasi kondisi cuaca di Indonesia.
"Mungkin besok Radja akan tahu bagaimana kondisi di Makassar, bagaimana kotanya bagaimana situasi di sana, karena dia baru pertama kali datang hari ini, besok akan ke Makassar," kata Sumardji.
Radja Nainggolan dikontrak Bhayangkara FC untuk durasi enam bulan dengan nilai kontrak lebih dari Rp5 miliar.
Sumardji menyebut perekrutan Radja Nainggolan mendapat persetujuan dan dukungan pihak sponsor.
"Mendatangkan Radja pertama erat kaitannya dengan sponsor yang menaungi tim. Jadi berkaitan dengan perekrutan ini kami sudah komunikasi dengan sponsor BNI," kata Sumardji.
"Sehingga nilai yang kami sepakati memang boleh dikatakan cukup besar dalam setengah musim Rp5 sekian miliar dan tentu angka itu merupakan kesepakatan dengan sponsor," ujarnya.
Soal alasan mendatangkan Radja yang secara karier sudah di ujung karier, erat kaitannya dengan kebanggaan. Adanya darah Indonesia di DNA Radja diakui sebagai alasan lain.
"Kenapa kami datangkan Radja, karena erat dengan kebanggaan kami terhadap Radja yang merupakan bagian dari orang-orang dengan keturunan Indonesia," kata Sumardji.
(mir/rhr)