Aksi unjuk rasa suporter PSM Makassar di depan kantor manajemen tim Juku Eja yang berada di menara Bosowa berlangsung ricuh , Senin (18/12).
Kericuhan tersebut dipicu lantaran sejumlah suporter yang melakukan lemparan botol air minum ke arah dalam kantor manajemen PSM.
Kericuhan pun reda setelah mantan kapten PSM, Sumirlan keluar menemui para suporter sebagai perwakilan manajemen untuk berkomunikasi soal kondisi PSM Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya Sumirlan mantan kapten PSM Makassar. Saya minta maaf dengan kejadian ini. Saya juga pernah bermain di PSM dan merasakan hal yang sama bagaimana sakitnya. Saya ditelepon oleh direksi dan insyaallah hari Rabu suporter akan bertemu dengan Sadikin Aksa [CEO PSM] di Makassar," kata Sumirlan, Senin (18/12).
Sementara itu, koordinator aksi, Fajrin menuntut agar pihak manajemen menyelesaikan segala tuntutan tunggakan gaji seluruh pemain dan staf pelatih PSM diselesaikan.
"Kami tidak ingin PSM dicap sebagai klub yang tega menunggak gaji pemain, pelatih dan ofisial. Kami hadir di sini untuk bertemu dengan Pak Sadikin untuk membicarakan permasalahan yang terjadi," kata Fajrin.
Dalam aksinya, suporter tidak ingin PSM Makassar sebagai klub kebanggaan warga Sulsel hilang dari persepakbolaan Indonesia.
"Kita bikin gerakan 100 rupiah untuk PSM, tapi itu tidak bisa karena PSM dikelola oleh Bosowa Grup," kata salah satu orator.
Setelah bertemu dengan Sumirlan dan dijanjikan bertemu Sadikin Aksa, suporter PSM Makassar pun membubarkan diri.