Pelatih AI Peppers Tak Bisa Berkata-kata Usai Dihajar Megawati Dkk

Pelatih Gwangju AI Peppers Joe Trinsey tidak bisa berkata-kata setelah timnya dihajar Red Sparks 3-1 (25-21, 21-25, 25-16, 25-13) pada matchday keempat putaran keempat Liga Voli Korea di Chungmu Gymnasium, Kamis (11/1).

Kekalahan dari Red Sparks tersebut membuat AI Peppers 15 kali beruntun kalah di Liga Voli Korea musim ini.

Posisi mereka di klasemen Liga Voli Korea pun terbenam di dasar klasemen dengan tujuh poin dari 22 pertandingan.

Bicara rekor pertemuan dengan Red Sparks, AI Peppers kalah telak setelah 16 kali kalah beruntun dari juara tiga kali Liga Korea tersebut.

Dikutip dari MK.co, pemain AI Peppers membuat sejumlah kesalahan yang menguntungkan Red Sparks sehingga tumbang 1-3.

Andalan AI Peppers Yaasmeen Bedart-Ghani menjadi top skor pertandingan dengan 26 poin, tetapi membuat 12 eror. Park Jeong Ah mengemas 11, namun persentase sukses hanya 28 persen.

Trisneytidak banyak bicara usai AI Peppers dikalahkan Red Sparks. Pelatih asal Amerika Serikat itu hanya meminta timnyauntuk segera bangkit.

"Kami harus bermain bersama sebagai sebuah tim. Kami berenam harus bersatu sebagai satu tim," kata Trinsey.

Dalam pertandingan itu Trinsey sempat mengajukan protes keras kepada wasit pada awal set empat. Namun pelatih asal Amerika Serikat itu enggan banyak bicara soal wasit.

"Saya tidak ingin membicarakan keputusan wasit. Saya pikir wasit mengambil keputusan yang tepat," tutur Trinsey.

Kembali menyindir performa para pemainnya, khususnya kerja sama tim, merupakan kritik yang kerap dilontarkan Trinsey sejak beberapa pekan lalu.

Saat kalah 0-3 dari GS Caltex pada awal Januari, Trinsey juga menyinggung soal kerja sama tim dan kerja keras.

Satu bulan sebelumnya setelah AI Peppers kalah 10 kali beruntun di Liga Voli Korea usai dibekuk IBK Altos 0-3, Trinsey lagi-lagi bicara tentang perlunya kerja keras dari para pemain.

[Gambas:Video CNN]