Tim Badminton Indonesia menjalani awal yang muram di 2024. Bukan sekadar gagal meraih gelar juara Malaysia Open, Tim Badminton Indonesia bahkan tak punya wakil di babak semifinal.
Seluruh wakil Indonesia habis tak bersisa. Tak ada pemain Indonesia yang bisa bertahan hingga memasuki babak semifinal Malaysia Open.
Dua wakil terakhir yang bertahan di babak perempat final, Gregoria Mariska Tunjung dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tidak mampu melanjutkan langkah mereka ke babak empat besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gregoria tak bisa melewati adangan Chen Yufei. Dalam duel yang berlangsung selama 40 menit, Gregoria kalah 13-21, 17-21.
Pada sesi sore, Fajar/Rian juga gagal mempertahankan keberadaan nama Indonesia di babak semifinal Malaysia Open. Fajar/Rian kalah dalam duel sengit lawan Liang Weikeng/Wang Chang.
Di gim pertama, Fajar/Rian tampil apik dan menang 21-15. Momentum bagus itu bisa dilanjutkan Fajar/Rian hingga interval gim kedua saat mereka unggul 11-7.
Namun setelah itu tekanan Fajar/Rian pada Liang/Wang menurun. Liang/Wang bisa bangkit dan merebut gim kedua dengan skor 21-17. Pada gim penentuan, Liang/Wang tampil semakin baik dan bisa meraih kemenangan dengan skor 21-18.
Catatan tak ada wakil di babak semifinal Malaysia Open merupakan sebuah awal yang muram di 2024. Malaysia Open adalah turnamen kategori Super 1000 sehingga persaingan di turnamen ini bisa jadi gambaran persaingan jelang Olimpiade.
Tahun 2024 ini jadi tahun krusial bagi Tim Badminton Indonesia lantaran Olimpiade bakal digelar. Dalam sejarah olahraga Indonesia, Tim Badminton selalau jadi tumpuan untuk meraih medali emas.
Sebagai upaya persiapan maksimal menuju Olimpiade, PBSI juga sudah membetuk Tim Ad Hoc. Tim tersebut juga berisikan legenda-legenda yang pernah meraih medali emas Olimpiade seperti Taufik Hidayat, Susy Susanti, Candra Wijaya, Greysia Polii, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir. Mereka semua berperan sebagai mentor.