Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam pada laga kedua babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023, Jumat (19/1) mendatang. Indonesia tidak punya pilihan selain menang, atau bakal tersingkir jika kembali kalah.
Jalan terjal harus dihadapi Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan di panggung tertinggi Asia. Laga pembuka Piala Asia 2023 berbuah kekalahan 1-3 dari Irak.
Itu jadi kali pertama Indonesia kalah di laga pembuka Piala Asia. Dari empat edisi yang pernah dijalani (1996, 2000, 2004, dan 2006), partai perdana minimal berakhir imbang bahkan mampu menang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan patut jadi pelajaran penting. Ini jadi indikasi bahwa masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki di laga selanjutnya.
Melawan Vietnam bisa dibilang jadi satu-satunya cara Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar. Sebab jika kembali kalah, maka pintu menuju fase gugur hampir dipastikan tertutup karena bakal melawan Jepang di laga pemungkas.
Tanpa mengerdilkan kualitas Indonesia, di atas kertas memang kualitas Jepang masih jauh mengungguli skuad Garuda. Karena itu mengincar kemenangan lawan Vietnam adalah langkah paling realistis.
Jika menang, otomatis tiga poin jadi milik Indonesia. Itu bisa menjaga peluang lolos babak 16 besar sekaligus membekali motivasi lawan Jepang.
Namun jika kalah, kemungkinan besar harapan Indonesia memenuhi target lolos 16 besar bisa pupus. Buruknya lagi, skuad Garuda berkemungkinan pulang ke Tanah Air dengan tangan hampa, tanpa kemenangan bahkan poin.
Hal ini tentu tidak diinginkan jika melihat ambisi besar Shin Tae Yong untuk membuat sepak bola Indonesia naik kelas.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Skenario gubahan Shin Tae Yong diharapkan selaras dengan takdir Timnas Indonesia. Untuk mewujudkan itu, langkah pertama yang mesti dilakukan adalah evaluasi kesalahan di laga perdana.
Formasi 3-4-3 saat menyerang dan 5-4-1 kala bertahan sempat efektif di 15 menit awal pertandingan. Sayangnya, barisan pertahanan Indonesia masih sering melakukan kesalahan sendiri. Kurang tenang saat memegang bola, membiarkan ruang gerak lawan terbuka, hingga kalah duel udara membuat Indonesia kebobolan tiga kali.
Shayne Pattynama yang sudah bergabung ke skuad dalam kondisi fit dapat jadi pilihan STY untuk mengisi pos bek kiri. Begitu juga dengan Sandy Walsh yang diharapkan bermain sejak menit awal sebagai bek kanan.
Selain benteng pertahanan, lini depan Timnas Indonesia juga masih bermasalah. Merujuk statistik pertandingan, hanya ada satu tendangan tepat sasaran dari total delapan kali tembakan. Irak memiliki lima tendangan on target dari 15 kali percobaan.
Begitu juga dengan sektor tengah. Peran Ivar Jenner dan Justin Hubner sebagai dobel pivot masih perlu diperbaiki meski keduanya menghadirkan beberapa umpan kunci. Sebab akurasi operan berada di angka 70 persen sedangkan Irak mencapai 85 persen.
Setelah melakukan evaluasi di segala lini, giliran kondisi Vietnam yang perlu diperhatikan. Kekalahan 2-4 Vietnam dari Jepang di laga sebelumnya dapat jadi cerminan untuk melihat kelemahan skuad The Golden Star Warriors.
[Gambas:Photo CNN]
Timnas Vietnam mengarungi Piala Asia 2023 dengan skuad compang-camping. Ada sembilan pemain bintang yang absen lantaran cedera. Beberapa di antaranya adalah nama beken seperti Nguyen Tien Linh dan Que Ngoc Hai.
Dari segi postur, Vietnam juga terbilang kalah jauh dibandingkan Indonesia. Saat ini Vietnam jadi peserta Piala Asia 2023 dengan rata-rata tinggi paling rendah yakni 175,3 cm. Sedangkan Indonesia jadi peserta dari ASEAN dengan rerata paling tinggi yaitu 179,6 cm.
Namun postur tampak bukan masalah besar bagi Vietnam. Berkaca dari lawan Jepang, mereka bisa menyarangkan dua gol dan sempat unggul di babak pertama.
Indonesia perlu mewaspadai kekuatan Vietnam yang piawai dalam memanfaatkan skema bola mati saat lawan Jepang. Sebab dua gol yang dilesakkan berasal dari sepak pojok dan tendangan bebas.
Sedangkan Indonesia bisa memperkuat daya gedor lewat sisi lapangan melalui tusukan sayap. Upaya ini berbuah gol ketika Yakob Sayuri menyisir kanan lapangan kemudian memberi umpan terukur ke sebelah kiri yang berhasil disambar Marselino Ferdinan.
Jika mampu menang, maka untuk pertama kalinya STY bisa mengalahkan Vietnam selama dirinya jadi pelatih skuad Garuda. Dari total empat pertemuan, Indonesia belum pernah di level senior dengan rincian dua kali kalah dan dua imbang.
Timnas Indonesia senior bahkan belum pernah mencetak gol ke gawang Vietnam selama dilatih STY. Karena itu, pertandingan ini bakal jadi sejarah tersendiri jika berbuah positif.
Pembenahan kekurangan dan memperkuat hal-hal yang sudah berjalan baik merupakan kunci kemenangan Indonesia. Tiga poin bakal jadi bekal berharga demi menjaga asa lolos ke babak berikutnya.
[Gambas:Video CNN]