Pemain bintang timnas Malaysia Safawi Rasid mengabaikan keberadaan Son Heung Min yang menjadi salah satu motor serangan Korea Selatan.
Setelah dipastikan tersingkir dari Piala Asia 2023 (2024), timnas Malaysia masih akan menjalani satu laga lagi sebelum menutup langkah di Qatar dengan menghadapi skuad Taegeuk Warriors.
Malaysia bertekad pulang dengan kepala tegak. Poin dalam laga melawan Korea pun jadi incaran. Demi meneguhkan tekad tersebut, Safawi mengesampingkan status kebintangan Son.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua tahu, Son adalah pemain bagus...saya tahu kemampuan dia, dalam situasi satu lawan satu mungkin dia bisa [melewati lawan] tetapi kalau dua lawan satu atau tiga lawan satu mungkin [tidak bisa lewat]," ujar Safawi dikutip dari Stadium Astro.
"Dia [Son] juga manusia biasa. Saya rasa kelebihan ada pada kami karena kami bertahan dan dia menyerang. Saya percaya dengan rekan setim dan pelatih, jadi kita lihat pertandingan besok," tutur penyerang yang berkarier di Johor Darul Ta'zim tersebut.
Safawi membocorkan taktik yang akan digunakan Malaysia dalam laga melawan Korea Selatan, Kamis (25/1).
"Kami akan melakukan tekanan agar mereka melakukan kesalahan dan dari situ kami akan ambil kesempatan untuk melakukan serangan," beber Safawi.
Malaysia menelan kekalahan dari dua laga sebelumnya, 0-4 dari Yordania dan 0-1 dari Bahrain. Kendati tanpa gol, Malaysia tercatat memiliki peluang saat bertemu dua negara Asia Barat tersebut.
Berbeda dengan Malaysia yang sudah tidak mungkin masuk ke fase playoff, kans Korea masih terbuka lebar. Sebuah poin dari laga melawan Harimau Malaya akan memastikan langkah ke babak 16 besar.
Ini merupakan kali kedua Malaysia berjumpa Korea Selatan di putaran final Piala Asia. Pertemuan pertama terjadi pada 1980, ketika itu kedua kesebelasan bermain imbang 1-1. Sementara laga terakhir antara kedua kesebelasan terjadi pada 1989 di ajang kualifikasi Piala Dunia yang dimenangi Korea Selatan dengan skor 3-0.
(nva/ptr)