Pelatih Shin Tae Yong membeberkan alasan Timnas Indonesia bermain agresif lawan Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim bin Hamad, Minggu (28/1).
Timnas Indonesia mengakhiri perjalanan di Piala Asia 2023 dengan kekalahan telak 0-4 dari Australia. Gol-gol kemenangan The Socceroos dicetak lewat bunuh diri Elkan Baggott (12'), Martin Boyle (45'), Craig Goodwin (89'), dan Harry Souttar (90+1').
Kendati kalah, Indonesia menunjukkan penampilan yang mengesankan dengan tampil agresif. Skuad Garuda tidak bertahan walaupun menghadapi lawan tim berperingkat 25 dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim asuhan Shin Tae Yong menampilkan permainan bola-bola pendek dan berani menyerang Australia dengan mendapatkan sejumlah peluang gol, seperti melalui Rafael Struick, Yakob Sayuri, hingga Marselino Ferdinan.
Akan tetapi pengalaman besar yang dimiliki Australia membuat tim asuhan Graham Arnold itu mudah melihat celah di pertahanan Indonesia untuk mencetak gol. Usai laga Shin Tae Yong membeberkan alasan Indonesia tidak bermain bertahan dan memilih agresif sejak awal.
"Kami tidak kalah dalam konteks performa, mereka bermain bagus dan menjalankan instruksi saya dengan baik. Tetapi memang unsur pengalaman masih dibutuhkan oleh pemain kami," kata Shin Tae Yong.
"Kami kalah karena level pengalaman dan konsentrasi. Kami mengakhiri pertandingan dengan tidak bagus. Pemain dan pelatih Australia jelas punya pengalaman yang lebih banyak. Mungkin kali lain kami akan kembali bertemu mereka dengan kekuatan yang berbeda," ucap Shin Tae Yong menambahkan.
Walaupun mengalami kekalahan 0-4 atau yang terbesar selama tampil di Piala Asia 2023, pelatih asal Korea Selatan ini menilai duel lawan Australia jadi yang terbaik di turnamen ini.
"Sejujurnya, jika saya nilai penampilan tim kami, hari ini, pertandingan terbaik kami, sayangnya gol pertama kami kebobolan itu karena bola berubah arah dari pemain belakang kami. Jika kami tidak kebobolan gol yang berbau ketidakberuntungan itu situasi seluruh pertandingan bisa saja berbeda," tutur STY.
(sry/ptr)