Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengeluarkan pernyataan resmi soal serangan dan ancaman kepada wasit Alireza Faghani yang mengusir pemain Irak Aymen Hussein usai melakukan selebrasi gol pada laga 16 besar Piala Asia 2023 (2024).
Pengadil berpaspor Australia itu mendapat sorotan karena mengusir Hussein. Kartu kuning kedua untuk Hussein menjadi perbincangan di media sosial lantaran alasan yang sumir soal hukuman tersebut.
Selain mempertanyakan keputusan sang wasit, ada pula netizen yang mengecam Faghani. Pelatih Irak Jesus Casas pun terang-terangan menyatakan hasil pertandingan tak lepas dari keputusan Faghani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara terpisah, meskipun AFC tidak mengomentari kinerja individu wasit, kami mengutuk keras segala bentuk ancaman, pelecehan, atau pengungkapan informasi pribadi yang menargetkan wasit, pemain, ofisial, dan seluruh pemangku kepentingan kami."
"Perilaku seperti itu bertentangan dengan semangat fair play dan rasa hormat yang kami promosikan dalam komunitas sepak bola Asia," tulis AFC.
Kartu kuning bagi Hussein setelah mencetak gol ke gawang Yordania, yang membuat ia terusir setelah lebih dulu mendapat kartu kuning pada babak pertama, menjadi perbincangan hangat karena publik heran dengan keputusan sang wasit.
Jika merujuk pada aturan pasal 12 International Football Association Board (IFAB), wasit berhak memberikan hukuman terhadap perayaan gol yang memiliki indikasi mengulur waktu, provokasi, mengejek, berlebihan, dan pemain juga dilarang melepas baju.
Berdasarkan aturan tersebut, Faghani bisa saja mengeluarkan kartu kuning bagi Hussein lantaran membuang-buang waktu atau memprovokasi lawan.
Sesaat setelah mencetak gol Faghani sebenarnya sudah merayakan bersama rekan-rekannya di luar lapangan. Sementara aksi pura-pura makan dilakukan ketika ia sudah kembali ke lapangan.
Selain itu selebrasi yang sama sebelumnya dilakukan pemain-pemain Yordania ketika merayakan gol pertama ke gawang Irak.
Dalam rilis yang dikeluarkan Selasa (30/1) AFC tak hanya memberi penjelasan soal isu terkait Faghani, tetapi juga mengutuk serangan ke pelatih Irak usai laga melawan Yordania.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih Irak Jesus Casas hampir diserang wartawan Irak. Hal itu dipicu komentar Casas yang dianggap merendahkan wartawan Irak.
(nva/sry)