Idealisme Mantan Atlet Jadi Caleg dan Bertarung di Pemilu 2024

Jika politik adalah seni bernegosiasi, sepak bola punya seni memenangkan pertarungan. Kombinasi seni politik dan sepak bola diusung Seta Nurdiyantara dalam Pileg 2024.

Mantan pemain Timnas Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan Seto ini akan bertarung di Dapil DIY Yogyakarta. Ini kali pertama Seto ikut kontestasi politik.

Bukan tanpa alasan Seto memutuskan terjun ke politik. Baginya ini adalah jalan lain untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Jalan politik selama ini tak banyak disentuh mantan atlet.

"Visi saya untuk meningkatkan prestasi sepak bola dan olahraga melalui pembinaan serta kompetisi yang sehat," ucap mantan pelatih PSS Sleman tersebut soal Pileg 2024.

"Sehingga dapat menciptakan ekosistem industri olahraga [sports industry] dan wisata olahraga [sports tourism] dengan melibatkan UMKM secara aktif dengan beragam ide kreatif," ujarnya.

Demi mendapatkan suara, Seto rutin turun ke daerah pemilihan. Setiap kali turun, Seto selalu membagi-bagikan bola. Sebagai warga DIY, bola dijadikan Seto alat pemersatu.

Atep Rizal, mantan pemain Timnas Indonesia dan legenda Persib Bandung, juga ingin berdedikasi untuk sepak bola lewat politik. Ia akan bertarung di Pileg DPRD Jawa Barat.

Bagi Atep, keputusan terjun di politik bukan hanya coba-coba. Keputusan ini dipilih dengan keyakinan teguh. Menurutnya politik bisa membuka jalur prestasi sepak bola Bandung.

"Saya akan bertarung di Dapil 4, Cianjur. Ini tanah kelahiran saya. Berkontribusi untuk Jabar sudah dengan Persib, sekarang saatnya berkontribusi buat tanah kelahiran," kata Atep.

Kecintaan pada tanah kelahiran pula yang membuat Bio Paulin Pierre maju di Pemilu 2024. Bio menjadi mantan pemain naturalisasi Timnas Indonesia pertama yang menjadi caleg.

Maju sebagai caleg DPRD Kota Jayapura Dapil 4 dari Partai Gerindra, eks pemain berdarah Kamerun itu mengaku ingin memajukan Jayapura, kota yang sudah sangat dikenalnya. Selain ingin memajukan sepak bola, Bio berambisi membantu membenahi Jayapura.

"Ada banyak pekerjaan yang ingin saya kerjakan. Saya melihat ada aspek keamanan di sini karena kalau saya turun ke masyarakat untuk sosialisasi, orang-orang bilang keamanan," ucap Bio Paulin.

"Mereka menyampaikan tentang keamanan karena banyak orang minum-minum sampai mabuk. Selain itu ada juga banjir di sini. Kemudian mama-mama yang berjualan di pasar juga butuh banyak bantuan dalam aktivitasnya," kata Bio menambahkan.