Dari Megawati dkk Kita Belajar Voli Bukan Olahraga Satu Orang

Megawati Hangestri Pertiwi menunjukkan performa apik hingga menjelang musim reguler berakhir, namun selain itu juga terdapat kepiawaian Giovanna 'Gia' Milana, pengalaman Lee So Young, dan sederet penampilan gemilang pemain-pemain lain di Red Sparks.

Megawati menancapkan tonggak bersejarah di liga voli Korea Selatan sesaat setelah musim baru dimulai. Putri Jember itu mencuri perhatian pada putaran pertama.

Megawati dan Red Sparks kemudian sempat kesulitan mengulang performa apik pada putaran pembuka, sampai kemudian Lee So Young kembali hadir setelah istirahat cedera. Gia pun menjadi sosok penting dalam serangan Red Sparks.

Pemain-pemain lain seperti Jeong Ho Young, Noh Ran, Park Eun Jin, dan Yeum Hye Seon juga tak bisa disepelekan turut mendongkrak performa tim.

Sebuah bukti kerja sama solid Red Sparks ditampilkan pada laga terkini melawan Hillstate, Sabtu (2/3). Ketika menghadapi sang pemimpin klasemen tersebut, Red Sparks sempat tertinggal dua kali sebelum menang 3-2.

Megawati mencetak 29 poin atau dua poin lebih sedikit dibanding Gia. Sementara top skor dalam pertandingan tersebut adalah Laetitia Moma Bassoko dengan 44 poin. Jumlah poin dari pemain andalan Hillstate itu tak bisa menghasilkan kemenangan.

"Saya tahu kalau Moma adalah pemain bagus. Tetapi voli tidak hanya soal satu pemain saja. Daripada memikirkan ketakutan Moma akan mencetak poin, saya tetap berpikir bagaimana kami menanggulanginya sebagai sebuah tim," ujar Megawati usai laga melawan Hillstate dikutip dari The Spike. 

Menyetujui kata-kata Mega, Gia pun lantas mengajak pemain timnas voli putri Indonesia itu melakukan tos.

"Kalaupun Moma membuat poin, saya segera melupakan momen itu dan kembali fokus untuk membalas poin. Tentu ada beberapa hal yang memotivasi saya, tetapi fokus untuk tim adalah hal yang prioritas," jelas Gia.

Kemenangan atas Hillstate membuat Red Sparks kini menempati peringkat ketiga klasemen liga voli Korea dengan 58 poin dan semakin terbuka peluang tim asal Daejeon itu masuk ke playoff perebutan juara setelah enam tahun absen.