Persebaya Protes Aksi Brutal Wahyudi Hamisi, Senggol Erick dan Jokowi

CNN Indonesia
Senin, 04 Mar 2024 15:10 WIB
Persebaya Surabaya protes keras aksi pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi di Liga 1 2023/2024 dengan membawa-bawa Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden Jokowi.
Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi melakukan aksi berbahaya kepada pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira. (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Persebaya Surabaya protes keras aksi pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi di Liga 1 2023/2024 dengan membawa-bawa nama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Protes itu disampaikan Persebaya melalui media sosial Instagram, Senin (4/3). Karenanya Persebaya menyenggol Erick dan Presiden Jokowi agar protes mereka tersampaikan.

"Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal, seperti pesan Presiden Jokowi maupun Ketum PSSI Erick Thohir, kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian," tulis Persebaya.

Persebaya menilai aksi Wahyudi tak bisa ditolerir. Harus ada peringatan keras dari federasi ke pemain bersangkutan, agar insiden ini tak terulang dan dicontoh pemain lainnya.

"Persebaya menilai betapa membahayakan perbuatan Hamisi itu. Tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian."

"Hari ini, manajemen Persebaya akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja," tulis Persebaya soal insiden tersebut.

Insiden ini terjadi dalam pertandingan Persebaya kontra PSS dalam lanjutan Liga 1 2023/2024, Minggu (3/3). Itu terjadi saat Bruno sudah terbaring di atas lapangan.

[Gambas:Instagram]

Kebetulan bola mengarah ke dekat kepala Bruno, yang coba diamankan pemain Persebaya. Saat itulah Wahyudi muncul sambil menendang bola yang menyerempet kepala Bruno.

Bagi Persebaya aksi Wahyudi tak bisa dibenarkan. Apalagi bukan kali ini saja Wahyudi bermain kasar yang membahayakan. Aksi tekelnya ke Robertino Pugliara jadi contoh.

"Pada 13 Oktober 2018, tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo. Penyebabnya tekel dengan dua kaki dari belakang yang dilakukan Wahyudi Hamisi."

"Tekel itu begitu kejam dan mematikan. Sejak saat itu tamatlah karir sepak bola Pugliara," tulis Persebaya mengisahkan aksi berbahaya Wahyudi di sepak bola.

Nahasnya wasit Ginanjar yang melihat kejadian tersebut di depan mata, karena posisinya dekat, hanya memberi kartu kuning. Itu juga setelah terjadi aksi saling dorong antarpemain.

"Anehnya untuk perbuatan barbar seperti itu, wasit Ginanjar Rahman Latief hanya memberikan kartu kuning ke Hamisi. Sama seperti kejadian 13 Oktober 2018," tulis Persebaya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari PSS Sleman ataupun Wahyudi Hamisi mengenai insiden tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(abs/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER