Ayah Marcus Fernaldi Gideon, Kurniahu Gideon, menyayangkan keputusan anaknya untuk pensiun dini dari dunia badminton profesional.
Kurniahu menilai Marcus masih mampu bersaing dalam tiga tahun ke depan. Terlebih lagi, Marcus punya catatan luar biasa saat menjadi ganda putra terbaik dunia lima tahun berturut-turut.
"Saya bilang sayang kan masih bisa main. Saya pikir kan dia juga latihan sehari di sini, sehari di sini, dia masih bisalah. Ya kan bisa tiga tahun lagi paling lama," kata Kurniahu di GOR Gideon Badminton Hall, Bogor, Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurniahu mengatakan saat ini pun tak ada pebulutangkis yang dominan. Tidak ada tunggal ataupun pasangan yang mampu bertahan sebagai nomor satu dunia dalam waktu lama.
Menurutnya, Marcus dan Kevin punya kualitas lebih baik dari rata-rata pemain dunia saat ini. Namun, ia tak bisa memaksa Marcus untuk terus bermain.
"Ya sudah ya kan semuanya ini kan keputusannya di Marcus sendiri. Kalau memang itu, sudah gitu saya enggak bisa apa-apa juga," ujarnya.
Kurniahu berharap bulu tangkis Indonesia terus berkembang meskipun anaknya tak lagi ikut bermain. Dia meminta PBSI untuk memperhatikan talenta-talenta muda di berbagai daerah.
"Banyak yang berpotensi, banyak yang bagus untuk pengganti-pengganti generasi di Cipayung, cuma mesti ditangani dengan serius dan ditangani dengan sungguh-sungguh, enggak boleh main-main," ucap Kurniahu.
Marcus sudah mengunggah pesan gantung raket pada Sabtu (9/3) dan kemudian menggelar konferensi pers soal keputusan pensiun pada Minggu (10/3) siang. Cedera dan usia jadi alasan Marcus memilih menyudahi karier sebagai pemain badminton.
(dhf/nva)