Kata-kata Fajar/Rian Usai Menang Dramatis di Semifinal All England
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengungkap kunci kemenangan pada babak semifinal All England melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Minggu (17/3) dini hari waktu Indonesia.
Fajar/Rian menjadi wakil ketiga dari Indonesia yang berlaga di semifinal All England 2024 setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Sama seperti dua pemain di sektor tunggal putra, Fajar/Rian juga sukses mengemas kemenangan dan menyegel tiket ke babak semifinal.
Walaupun bermain straight game, kemenangan Fajar/Rian bisa dibilang melewati jalan terjal dan berliku. Setelah dominan memimpin pada gim pertama dan menang 21-18, Fajar/Rian sempat tertinggal jauh pada gim kedua.
Pasangan berstatus juara bertahan itu tertinggal 3-11 pada interval gim pertama. Setelah laga dilanjutkan, Fajar/Rian tertinggal 6-15.
Kemudian Fajar/Rian bisa meraih poin satu demi satu dan menyamakan kedudukan pada skor 18-18. Selanjutnya Fajar/Rian meraih tiga poin beruntun yang membuat mereka memastikan melangkah ke final.
"Yang pasti kami juga tidak menyangka ya bisa mengejar di gim kedua tentunya tapi kami saling support. Saling memberikan daya juang, fighting spirit satu sama lain dan juga saling mengingatkan bahwa sebelum game [selesai] kita jangan menyerah," terang Fajar usai laga.
"Kami juga tidak menyangka tapi mungkin tadi juga di servis kami juga bermain lebih yakin. Ada servis long-nya, ada servis drive-nya, ada servis pendeknya. Kombinasi servis yang baik menurut kami itu jadi kunci," bebernya menambahkan 'rahasia' di balik keberhasilan menikung lawan yang sempat unggul jauh.
Fajar juga menjelaskan perubahan permainan lawan pada gim kedua membuat dirinya dan Rian kesulitan.
"Gim kedua ada lawan bermain sangat baik defends mereka juga luar biasa beberapa kali mereka bermain defend balik serang menyulitkan kami, power mereka itu luar biasa dan kami tidak bisa keluar dari tekanan di awal," ucapnya soal permainan Hoki/Kobayashi.
Fajar/Rian tak mau jemawa dengan hasil yang diraih di Utilita Arena dan tetap ingin fokus menampilkan yang terbaik karena pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik juga memiliki kualitas sebagai ganda papan atas dunia.
"Kalau saya pribadi dibanding 2022 lebih enjoy lebih rileks bermain di lapangan ya maksudnya sekarang meskipun masuk babak final All England, tapi menurut saya masih banyak kekurangan apalagi banyak kesalahan sendiri, yang harus dilakukan, jadi lebih kontrol aja," ujar Fajar.
"Peluangnya 50-50 ya kami juga pernah kalah, pernah menang. Aaron bermain sangat baik saya melihat beberapa lawan melawan Bagas/Fikri di quarter final, confident yang sangat bagus, memiliki fokus yang luar biasa dan ya semoga kami besok bisa mengungguli mereka dan dikasih kemenangan," tukasnya.
(nva/nva)