All Indonesian Final sektor tunggal putra pada turnamen All England bukan hal baru karena duel sesama legenda Merah Putih kerap terjadi di ajang badminton bergengsi tersebut.
Kepastian duel Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie menjadi kabar gembira di tengah prestasi bulu tangkis Indonesia yang kurang bagus beberapa waktu belakangan.
Sudah sangat lama Indonesia tidak meraih gelar di sektor tunggal putra All England. Kali terakhir yang bisa meraih gelar di Inggris adalah Harijanto Arbi pada 1994 atau 30 tahun silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu Harijanto mengalahkan Ardy B Wiranata pada partai final. Setahun sebelumnya Harijanto juga memenangi duel sesama pemain Indonesia, Joko Suprianto, guna meraih gelar All England 1993.
Sebelum generasi Harijanto, Ardy, dan Joko, terdapat sederet atlet Indonesia yang mencatatkan all Indonesian final.
Pada 1976 dan 1978 terjadi duel bergengsi antara Rudy Hartono dan Liem Swie King. Rudy memenangi pertandingan melawan juniornya pada final All England 1976. Da tahun berselang giliran King yang mengalahkan Rudy.
Sebelum bertemu King, Rudy sempat pula bertemu dengan tiga pemain Indonesia pada final All England 1969, 1971, dan 1973. Rudy yang menjadi juara tunggal putra All England terbanyak sepanjang sejarah, mengalahkan Pek Sen Wong pada 1969. Dua tahun berselang Rudy menundukkan Tjin Siang Ang. Sementara pada 1973, Rudy memenangi duel melawan Xhristian Hadinata.
All Indonesian final pertama di sektor tunggal putra All England terjadi pada 1959 ketika Tan Joe Hok bertemu Ferry Sonneville. Pada pertandingan itu, Tan Joe Hok menang tiga gim atas Ferry dan menjadi orang Indonesia pertama yang memenangi All England.
1959: Tan Joe Hok vs Ferry Sonneville
1969: Rudy Hartono vs Pek Sen Wong
1971: Rudy Hartono vs Tjin Siang Ang
1973: Rudy Hartono vs Christian Hadinata
1976: Rudy Hartono vs Liem Swie King
1978: Liem Swie King vs Rudy Hartono
1993: Harijanto Arbi vs Joko Suprianto
1994: Harijanto Arbi vs Ardy B Wiranata