Profil Irwansyah, Pelatih yang Kembalikan Kejayaan di All England
Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah turut sukses mengembalikan kejayaan wakil Merah Putih di All England 2024. Berikut profil Irwansyah.
Tunggal putra Indonesia jadi perhatian di All England 2024. Dua wakil Merah-putih, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tampil di final yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3) lalu.
Itu merupakan All Indonesian Final pertama untuk sektor tunggal putra sejak 30 tahun. Karenanya, pencapaian tunggal putra besutan Irwansyah jadi torehan sejarah tersendiri.
Sedianya Irwansyah sudah lekat dengan pencinta badminton Tanah Air. Sebelum jadi pelatih, ia merupakan jebolan Pelatnas PBSI Cipayung di akhir 1990-an hingga awal 2000-an.
Pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara, pada 1974 itu mengaku terlambat masuk ke pelatnas karena sudah menginjak 'kepala dua'. Sebab rekan-rekan setimnya biasa sudah masuk Cipayung di usia belasan tahun.
"Di [pelatnas] sini saya masuk tahun 1996 bulan November, saya lahir tahun 1974. Saya baru masuk pelatnas usia 22, tapi saya akhirnya dipanggil juga dan rezeki tidak kemana," kata Irwansyah dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com.
"Saya masuk pelatnas itu terlambat, jadi memang saya terus berprinsip, kalau memang sudah rezeki pasti bisa. Untungnya ada dukungan dari orang tua, pelatih, termasuk Koh Hendry Saputra, pelatih saya dulu. Saya sampai tahun 2000 di Pelatnas," ia menambahkan.
Selepas jadi atlet, Irwansyah merantau ke benua Eropa. Ia meniti karier sebagai pelatih di Wales, Siprus, Inggris, dan Irlandia. Perjalanan itu ia lakoni selama kurang lebih 15 tahun sejak 2001 hingga 2016.
Hingga pada satu masa, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra memanggilnya pulang untuk ikut melatih di Indonesia. Masa baktinya di Pelatnas PBSI dengan peran baru dimulai pada September 2016.
Jabatan asisten pelatih diemban oleh pria yang akrab disapa 'Bang Aboy' itu selama hampir tujuh tahun. Pada Januari 2023, statusnya naik menjadi pelatih kepala hingga saat ini.
Semasa jadi asisten pelatih, Irwansyah turut berperan dalam beberapa pencapaian penting di tunggal putra seperti medali emas Asian Games 2018 oleh Jonatan Christie hingga medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo oleh Anthony Sinisuka Ginting.
Kini setelah jadi pelatih kepala, dirinya kembali jadi pria di balik kesuksesan anak didiknya. Gelar juara All England 2024 sekaligus All Indonesian Final di turnamen bulutangkis tertua di dunia itu jadi pencapaian yang impresif.
Selain itu, cita-cita Irwansyah menyaksikan anak didiknya berlaga di partai puncak pada turnamen yang lebih prestisius juga terwujud.
Saat diwawancara CNNIndonesia.com, pelatih 50 tahun itu menyebut ingin melihat atlet tunggal putra beraksi di final turnamen yang lebih tinggi ketika Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo berlaga di final Indonesian Masters 2023.
"Saya terharu, saya bangga walaupun bukan Olimpiade. Saya berharap satu hari nanti pemain-pemain saya bisa melakukannya di kejuaraan yang lebih penting," ucap Irwansyah.
(ikw/jal)