Rafael Struick membeberkan alasan mengapa Timnas Indonesia seperti kesulitan membobol gawang lawan menjelang laga melawan Vietnam.
Timnas Indonesia akan bentrok dengan Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Kamis (21/3) malam.
Kemungkinan Struick akan kembali jadi pilihan utama Shin tae Yong di lini depan. Masalahnya, Struick tidak mencetak gol dalam empat laga terakhir meski selalu jadi pilihan utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Struick ini bagian dari proses. Timnas Indonesia, kata Struick, saat ini dihuni pemain-pemain muda. Jika Indonesia hanya mencetak satu gol di Piala Asia 2023, kali ini diyakininya akan meningkat.
"Tim ini masih sangat muda. Ada pemain baru juga dan harus saling mengenal. Di sesi latihan kami mencoba saling mengenal satu sama lain. Kami harus berusaha untuk bisa mencetak gol," kata Struick, Selasa (19/3).
Selama Piala Asia 2023 Struick memang bermain bukan di posisi aslinya. Dalam empat laga tersebut pemain 21 tahun ini jadi ujung tombak dan bukan sebagai winger seperti saat di klub.
Kendati demikian Struick menolak menyerah. Baginya kepercayaan yang diberikan Shin akan dijawab dalam pertandingan. Ia yakin usahanya akan terbayar dalam laga melawan Vietnam.
"Saya lebih suka [bermain di] sayap kiri, tapi saya siap mengikuti arahan pelatih untuk bermain di manapun dengan 100 persen," ucap pemain yang musim ini membela ADO Den Haag tersebut.
Selain Struick ada empat pemain lainnya yang berpeluang jadi andalan di lini depan. Mereka itu adalah Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Ragnar Oratmangoen.
Dari keempat pemain ini, Dimas dan Sananta menjadi pemain tersubur Indonesia. Keduanya sama-sama mengoleksi tiga gol. Jumlah gol mereka hanya kalah dari Ayase Ueda, Almoez Ali, dan Saleh Al Shehri.
(abs/abs/jun)