Ragnar Dengar Suara Adzan di Indonesia: Sangat Indah Sekali
Suara adzan di Indonesia dianggap pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, sebagai sesuatu yang sangat indah.
Ragnar yang berdarah Indonesia-Belanda merupakan pemain muslim. Penyerang Fortuna Sittard itu memutuskan menjadi mualaf saat berusia 15 tahun.
"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam saat usia 15 tahun. Jadi saya juga sudah 10-11 tahun melewati Ramadan," ujar Ragnar dalam Media Day Timnas Indonesia di Jakarta, Selasa (19/3).
"Kenapa pindah Islam? Bagi saya, hal-hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman saya juga sering mengajak saya ke masjid saat itu, mereka mengajarkan saya soal Tuhan dan bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup. Itu menyentuh saya dan akhirnya memutuskan untuk menjadi muslim," kata Ragnar menambahkan.
Ragnar untuk kali pertama menjalani Ramadan di Indonesia. Winger 26 tahun itu kagum dengan suara adzan yang sering terdengar selama berada di Indonesia.
"Ya ini hal yang bagus, saya sudah dengar bahwa di tim ini banyak pemain muslim, jadi bagi saya ini adalah suasana baru. Biasanya saya berada di tim yang hanya ada mungkin 2-4 pemain yang menjalankan Ramadan. Jadi ini adalah hal yang spesial," ucap Ragnar.
"Ya, saya pertama kali mendengar adzan saat di tempat latihan. Saya mendengar adzan saat latihan dan menurut saya itu indah sekali. Saya senang bisa mendengar adzan dan merasakan suasana ini," ujar Ragnar.
Ragnar belum bisa bermain saat Timnas Indonesia melawan Vietnam pada pertandingan pertama, Kamis (21/3). Pemain yang baru resmi menjadi WNI pada Senin (18/3) itu kemungkinan besar baru bisa bermain pada laga kedua di Hanoi, 26 Maret.
Ragnar mengaku tidak sabar bermain untuk Timnas Indonesia. Winger yang memiliki darah Ambon itu siap dimainkan Shin Tae Yong di posisi manapun.
"Pelatih yang menentukan di mana kita ditempatkan dan pelatih juga yang tahu apa yang terbaik untuk tim, jadi bagi saya tak ada masalah untuk bermain sebagai striker. Saya hanya berharap bisa membantu tim."
"Saya suka bermain di posisi 10, tapi juga main di sayap kiri, mungkin agak ke dalam sebagai second striker. Bagi saya tidak ada masalah di mana posisinya selama bisa bermain bagus sebagai tim dan tahu apa yang harus dilakukan saat memegang bola, maka posisi di atas kertas tidak ada masalah," kata Ragnar.
(har)