Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia akan melakoni lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia lawan Vietnam, Selasa (26/3). Selain rival di lapangan, skuad Garuda juga menghadapi rintangan berat lain, yakni serangan virus.
Tim besutan Shin Tae Yong sebenarnya sedang berada di atas angin usai menang 1-0 atas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (21/3). Namun, keriangan tim Garuda terganggu dengan gempuran penyakit yang menyerang para pemain.
Dalam sesi jumpa pers jelang laga, Senin (25/3), STY membeberkan bahwa tanda-tanda jangkitan penyakit sudah terlihat sebelum laga sebelumnya. Setidaknya ada lima pemain yang mengalami gejala penularan virus itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pemain yang dikabarkan tertular virus adalah Rafael Struick. Namun pemain ADO Den Haag tersebut sudah menyusul ke Vietnam pada Senin (25/3) untuk bergabung dalam rombongan besar Timnas Indonesia yang sudah berangkat sejak Sabtu (23/3).
Pemain lain yang diduga tertular virus tak dijelaskan secara gamblang. Siapa-siapa saja yang tidak fit untuk berlaga melawan Vietnam dapat tersirat dari langkah STY memanggil tiga pemain tambahan untuk menambal skuad.
Tiga pemain itu adalah Ernando Ari Sutaryadi, Rachmat Irianto, dan Muhammad Ferrari. Ernando yang kabarnya belum pulih 100 persen dipanggil untuk mengisi kekosongan satu tempat yang ditinggalkan Nadeo Argawinata akibat cedera.
Sedangkan Rachmat Irianto juga mengganti posisi Marc Klok yang belum prima. Kemudian Muhammad Ferrari untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Sandy Walsh akibat akumulasi kartu kuning dan kemungkinan disiapkan untuk melapisi Justin Hubner karena dikabarkan ikut jatuh sakit.
Situasi ini jelas berisiko tinggi bagi Timnas Indonesia yang sedang berada dalam motivasi tinggi. Sebagai pelatih, STY harus menyiapkan berbagai skenario untuk mengatasi masalah yang ada.
Memanggil tiga pemain adalah salah satunya. Skenario lain yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan seluruh pemain termasuk pelapis yang ikut dibawa ke Vietnam. Sejauh ini, komposisi pemain yang dimiliki Timnas Indonesia terbilang seimbang.
Shin Tae Yong mesti bisa mengambil langkah cermat lantaran Vietnam bakal berjuang mati-matian agar tak kembali tumbang.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Timnas Indonesia mengusung misi raihan poin penuh di Stadion My Dinh, Hanoi. Kemenangan bakal memperbesar pintu menuju putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Kini Indonesia berada di peringkat kedua dengan empat poin dari tiga laga. Sedangkan Vietnam berada di bawahnya dengan tiga angka.
Irak masih perkasa di peringkat pertama dengan sembilan poin. Sedangkan Filipina semakin semenjana dengan satu poin dari tiga pertandingan terakhir.
Indonesia punya sisa tiga pertandingan untuk menentukan nasib. Sayangnya, di tengah situasi genting muncul masalah akibat pemain yang jatuh sakit. Namun STY punya harapan dari dua pemain naturalisasi anyar, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.
Mereka dikabarkan sudah menyelesaikan proses pindah federasi dari Belanda ke Indonesia. Ini jadi sinyal bahwa mereka sudah sah untuk turun ke lapangan.
Thom Haye bisa jadi tandem Ivar Jenner di lini tengah. Jika Jenner tidak prima, maka Thom Haye bisa menggantikannya seorang diri. Pengalaman pemain 29 tahun itu diharapkan mempermudah proses adaptasi dalam debutnya.
Begitu juga dengan Ragnar Oratmangoen. Pemain yang biasa dipasang sebagai penyerang sayap kiri itu bisa menggantikan Rafael Struick jika belum fit. Namun apabila Struick sudah kembali prima, maka Ragnar tetap bisa di posisi utamanya dan Struick jadi ujung tombak.
 Ragnar Oratmangoen antusias menanti debut bersama Timnas Indonesia. (Dok. PSSI) |
Kehadiran Thom Haye dan Ragnar merupakan jawaban dari gundah gulana STY dalam menyikapi keadaan. Tinggal bagaimana sang pelatih memaksimalkan potensi kedua pemain itu.
Selain memaksimalkan skuad yang tersedia, STY juga bisa memanfaatkan situasi timnas Vietnam yang sedang memanas. Kekalahan di laga sebelumnya membuat tim besutan Philippe Troussier punya beban ekstra untuk melancarkan balas dendam di kandang.
Setali tiga uang dengan Indonesia, Vietnam juga tidak diperkuat dengan skuad terbaik mereka. Beberapa pemain berkualitas seperti Dan Van Lam, gelandang Que Ngoc Hai, Nguyen Tuan Anh dan bek Doan Van Hau masih berkutat dengan cedera masing-masing. Begitu juga dengan satu-satunya pemain abroad Vietnam, Pham Tuan Hai.
Kembalinya Nguyen Tien Linh sebagai juru gedor nyatanya tidak berbuat banyak di laga sebelumnya. Bomber 26 tahun itu mati kutu di hadapan barisan pertahanan Indonesia yang dikawal Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner.
Buktinya tak ada shot on goal ke arah gawang Indonesia di laga terakhir. Ini jadi isyarat Vietnam kesulitan membongkar benteng pertahanan skuad Garuda meski tak diperkuat oleh Jordi Amat dan Elkan Baggott.
Vietnam juga kewalahan di sisi kiri ketika Pratama Arhan masuk menggantikan Nathan Tjoe-A-On. Lemparan jarak jauh pemain Suwon FC itu membuat kekacauan di dalam kotak penalti sebelum Egy Maulana Vikri mengubahnya menjadi gol.
Praktis hampir di semua sisi, Timnas Indonesia mampu mengoreksi gerak-gerik pemain Vietnam. Meski sedang dilanda masalah serius dalam bentuk virus, Indonesia punya modal yang lebih baik untuk kembali menerkam Vietnam.
[Gambas:Video CNN]