Pemegang gelar juara dunia kelas ringan UFC Islam Makhachev menyindir Dustin Poirier tak pantas berduel dengannya untuk perebutan sabuk juara.
Namun demikian Makhachev membuka diri untuk bertarung melawan Poirier. Pertarungan tersebut dikatakan teman baik Khabib Nurmagomedov itu bisa terjadi pada 1 Juni 2024 dalam UFC 302.
Mendapat sindiran keras, Poirier menyebut dirinya sudah berada dalam level yang berbeda. Kini pemilik rekor 30 duel dengan delapan kekalahan ini siap merebut gelar juara kelas ringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepercayaan diri Poirier membuncah setelah mengalahkan petarung yang sedang naik daun Benoit Saint Denis di UFC 299. Ini kemenangan besar setelah kalah KO dari Justin Gaethje.
Makhachev menyebut dirinya telah berbuat lebih banyak dalam ajang UFC. Karenanya ia merasa berhak bertarung memperebutkan gelar juara yang pernah disandangnya, meski interim.
Pernyataan Poirier ini dijadikan Makhachev untuk menyerang balik. Pemilik rapor 25 laga dengan satu kekalahan ini mengingatkan bahwa sang juara di kelas ringan adalah dirinya.
"Dustin [Poirier] jika kau bisa mengalahkan siapapun, kamulah yang akan memegang sabuk ini [juara kelas ringan UFC] sekarang, bukan saya," kata Makhachev dilansir dari MMA Junkie.
Makhachev pun tak segan berbalas kata dengan pengguna media sosial soal Poirier. Salah satunya Makhachev menyebut Poirier sebagai petarung yang berada di level pesaing.
"Levelnya adalah: pesaing tetap, berapa banyak ia kehilangan gelar?" tulis Makhachev di media sosial X (Twitter) saat ada yang menyebut level bertarung Poirier makin sadis.
Poirier merupakan mantan juara dunia interim kelas ringan UFC, yang dua kali gagal meriah gelar. Ia dikalahkan Khabib pada 2019 dan kemudian tak berkutik dari Charles Oliveira pada 2021.
Adapun Makhachev meraih gelar juara dunia dari Charles Oliveira dalam UFC 280. Atlet asal Dagestan, Rusia ini lantas dua kali mempertahankan gelar sat jumpa dengan Alexander Volkanovski.