Bukan hanya klub-klub Indonesia yang mendapat sanksi registration ban dari FIFA. Berikut enam klub ternama di dunia yang dihukum FIFA seperti klub Indonesia.
Berdasarkan data FIFA yang dirilis pada Januari 2024 lalu, terdapat sederet klub-klub di seluruh dunia termasuk Indonesia yang dilarang mendaftarkan pemain baru.
Lima klub Indonesia yang tercantum dalam daftar registration ban adalah Persiwa Wamena, Persija Jakarta, Persikab Kabupaten Bandung, Persiraja Banda Aceh, dan Sada Sumut FC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain klub Indonesia, setidaknya ada enam klub yang namanya tak asing di telinga pecinta sepak bola. Klub-klub tersebut berasal dari beberapa negara 'kiblat' sepak bola seperti Italia dan Jerman.
Klub Serie B, Venezia FC termasuk ke dalam daftar klub yang terkena sanksi registration ban. Tim yang kini dibela oleh pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes itu tercatat mendapat hukuman registration ban per awal tahun ini.
Kemudian klub Italia lainnya adalah Chievo Verona. Tim legendaris yang dinyatakan bangkrut pada 2021 lalu itu tercatat sebagai klub yang terjerat sanksi registration ban sejak akhir 2023 lalu.
Lalu klub Jerman, FC Koln juga terkena sanksi ini. Tim yang sedang berkutat di papan bawah Bundesliga itu dikenakan hukuman registration ban sejak awal 2024.
Selain itu, mantan klub yang pernah dibela oleh Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, FK Senica juga terjerembap dalam situasi serupa. Klub liga Slovakia itu sudah mendapat sanksi FIFA sejak 2022 lalu.
Klub besar di belahan dunia lain yang turut mendapat sanksi FIFA adalah Independiente dari Argentina dan Al Ain FC dari Arab Saudi. Mereka sama-sama dilarang mendaftarkan pemain rekrutan anyar hingga terbebas dari sanksi.
Berdasarkan laporan AP, registration ban merupakan sanksi yang membuat klub tidak bisa mendaftarkan pemain baru setelah melakukan perekrutan. Klub tetap bisa mendatangkan pemain anyar, namun karena tidak bisa didaftarkan ke asosiasi nasional maka pemain yang bersangkutan tidak bisa dimainkan.
Registration ban biasanya berlaku selama dua atau tiga kali bursa transfer setelah klub melanggar peraturan transfer atau memiliki utang transfer terhadap klub lain.
Sanksi bisa dicabut ketika klub yang terkena hukuman melunasi urusan seperti yang dilakukan Al Nassr dengan Leicester City. Hukuman juga dapat dibekukan jika klub melakukan proses banding dan baru akan berlaku sampai pengajuan banding selesai.
(ikw/nva)