Bek muda timnas Afrika Selatan, Luke Fleurs, meninggal dunia dalam tragedi pembegalan mobil di Johannesburg pada Rabu (3/4) malam waktu setempat.
Informasi tersebut diumumkan langsung oleh Kaizer Chiefs, klub Fleurs bermain, pada Kamis (4/4). Kaizer Chief mengucapkan duka kesedihan setelah mengetahui Fleurs meninggal dunia secara tragis di usia 24 tahun.
"Kami sangat terkejut dan sedih mengetahui meninggalnya salah satu pemain kami, Luke Fleurs secara tragis dan terlalu dini," kata Kaizer Chiefs dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fleurs yang baru satu musim membela klub Kaizer Chiefs dinyatakan meninggal dunia setelah ditembak pada bagian dada. Kepolisian setempat menyebut Luke Fleurs ditembak saat ingin mengisi bahan bakar di Honeydew. Hingga saat ini belum ada penangkapan yang dilakukan.
"Saat menunggu untuk dilayani oleh petugas bensin, dia diadang oleh dua pria bersenjata. Para pelaku menodongkan senjata api dan membawa Fleurs keluar dari kendaraannya, lalu menembaknya sekali di bagian atas tubuh," kata juru bicara kepolisian Letnan Kolonel Mavela Masondo.
Setelah penembakan, pelaku pergi membawa mobil Fleurs yang diikuti dengan seseorang yang masih satu komplotan. Eks pemain timnas Afrika Selatan U-23 itu sempat dibawa ke rumah sakit terdekat dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Ucapan kesedihan dan belasungkawa datang dari berbagai pihak untuk keluarga dan teman-teman Fleurs. Menteri Olahraga dan Kebudayaan Afrika Selatan, Zizi Kodwa, ikut memberikan penghormatan dan menyesali kejahatan tersebut bisa terjadi.
"Saya sedih karena ada satu lagi kehidupan yang terputus akibat kejahatan kekerasan. Pikiran saya tertuju pada keluarga Fleurs dan Amakhosi, serta seluruh persaudaraan sepak bola Afrika Selatan," ucap Kodwa.
(rjr/har)