Juara UFC Jon Jones Dituduh Ingin Bunuh Petugas Tes Doping

CNN Indonesia
Minggu, 07 Apr 2024 08:10 WIB
Jon Jones dilaporkan ke polisi karena tindakan mengancam petugas doping. (Sean M. Haffey/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juara dunia kelas berat UFC, Jon Jones, dituduh mengancam akan membunuh petugas tes doping yang datang ke rumahnya pada 30 Maret lalu. Sebuah tuduhan yang kemudian dibantah legenda UFC itu.

Jon Jones dilaporkan petugas anti-doping yang dipekerjakan UFC, Crystal Martinez, ke Kepolisian Albuquerque, Amerika Serikat, Jumat (5/4) waktu setempat.

Martinez mengklaim Jon Jones mengambil paksa telepon selularnya dan mengancam akan membunuh ketika tim anti-doping datang ke rumah Jon Jones untuk melakukan tes doping pada 30 Maret.

"Kenapa kalian datang terlalu cepat, apakah kalian tahu apa jadinya jika orang-orang datang ke rumah saya? Mereka pada akhirnya mati," teriak Jon Jones kepada Martinez seperti pengakuan wanita 36 tahun itu.

Dikutip dari Fox Sports, Jon Jones juga diklaim Martinez akan mengajukan tuntutan kepadanya dan sejumlah agen anti-doping lainnya yang datang ke rumah petarung 36 tahun tersebut.

Jon Jones dikabarkan sedang dalam kondisi mabuk ketiga petugas anti-doping datang ke rumahnya. Namun, petarung yang memiliki rekor 27 menang, 1 kalah dan 1 no contest itu membantah semua tuduhan yang ada.

Lewat pernyataan di Instagram, Jon Jones membantah semua tuduhan. Jon Jones juga mengunggah sebuah video rekaman CCTV dari rumahnya yang menunjukkan dia melakukan tos terhadap satu agen dan melakukan fist-bump dengan petugas lainnya saat keluar dari rumah.

"Saya ingin menanggapi laporan tentang saya yang diduga mengancam nyawa seorang penguji narkoba dan mengambil teleponnya. Saya ingin mengklarifikasi bahwa ada video yang menunjukkan kedua penguji narkoba meninggalkan rumah saya setelah sesi pengujian, di mana kami saling tos dan berpelukan."

[Gambas:Instagram]

"Meskipun saya frustrasi dengan ketidakprofesionalan dan menggunakan kata-kata kotor karena frustrasi, hal itu berakhir dengan ramah dan damai, tidak ada ancaman sama sekali," tulis Jon Jones.

Lebih lanjut Jon Jones mengaku kesal dengan kedua petugas anti-doping itu karena dia sedang melakukan perayaan ulang tahun di rumahnya.

"Saya sebenarnya merayakan pesta ulang tahun seorang teman di rumah saya, dan saya yakin merayakannya dalam kenyamanan rumah saya sendiri adalah hal yang wajar," tulis Jon Jones.

"Saya harus mengatakan, petugas ini berperilaku tidak profesional dan bahkan melanggar protokol standar serta undang-undang HIPAA. Selama 20 tahun saya menjalani tes narkoba, saya belum pernah mengalami kejadian seperti itu dengan petugas DCO sebelumnya," sambungnya.

Jon Jones merebut gelar juara dunia kelas berat UFC usai mengalahkan Ciryl Gane pada 4 Maret 2023. Jones semula dijadwalkan menghadapi Stipe Miocic pada akhir 2023, tapi pertarungan ditunda karena mengalami cedera.

(har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK