Manajer Timnas Indonesia ke Pengamat dan Netizen: Jangan Menyerang

CNN Indonesia
Minggu, 12 Mei 2024 04:08 WIB
Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengingatkan pengamat dan suporter sepak bola Indonesia untuk tidak menyerang pemain Timnas Indonesia.
Aksi Timnas Indonesia U-23 disaksikan suporter melalui tayangan langsung. (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengingatkan pengamat dan suporter sepak bola Indonesia untuk tidak menyerang pemain skuad Merah Putih.

Hal ini menjadi penekanan Sumardji karena ada gejala pengamat sepak bola menyudutkan pemain. Baginya kritik adalah kewajaran, tapi menyudutkan pemain tak bisa dibenarkan.

"Ada juga dari pengamat, dari mana-mana, ada serangan-serangan yang kira-kira membuat mental para pemain, kita kan harus tahu bahwa anak-anak ini kan usianya baru 22 ke bawah."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kan dari sisi mental ada sebagian yang goyang. Ketika anak-anak lagi berjuang mati-matian jangan pengamat ini juga menyerang," kata Sumardji pada Sabtu (11/5).

Tak hanya pengamat, lelaki yang juga menjabat Ketua Bandan Tim Nasional (BTN) PSSI ini meminta netizen atau warganet tidak brutal, secara personal menyerang individu pemain.

"Netizen juga menyerang secara person itu gak baik, ya. Ini perlu saya sampaikan sebagai evaluasi saya, karena kan enggak mungkin saya sampaikan person to person kepada netizen kan," ujarnya.

Serangan dari pengamat dan netizen, kata Sumardji, mengganggu psikologis pemain. Sudah begitu kepemimpinan wasit kurang prima sehingga banyak keputusan yang tidak tepat.

"Berkaitan dengan kondisi para pemain, secara fisik oke. Tak ada masalah, hanya terganggu sedikit. Hanya beberapa, tapi secara keseluruhan tim sebelum pertandingan itu cukup oke banget."

"Cuma yang menjadi catatan kita, bukan kami cari pembenaran, tetapi memang kondisi wasit sendiri yang membuat kita dibuat kesulitan juga dengan tidak fair-nya wasit," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(abs/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER