Panpel Soal Tiket Indonesia Open Mahal: Bukan Kami Cari Keuntungan

Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia Open 2024, Armand Darmadji memberikan respons soal keluhan kenaikan harga tiket Indonesia Open 2024. Hingga saat ini penjualannya sudah mencapai 75 persen.

Dalam konferensi pers pada Senin (3/6), Armand menjelaskan bahwa penjualan tiket memang biasa dialokasikan untuk pembelian secara langsung saat acara digelar. Kuota untuk tiket tersebut jumlahnya mencapai 15 persen. Hingga Senin (3/6), pembelian tiket lewat online masih bisa dilakukan.

"Untuk masalah tiket itu sudah terjual 75 persen dan 15 persennya itu memang biasa kita alokasikan buat on the spot," kata Armand Darmadji kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/6).

Sejak harga tiket Indonesia Open diumumkan, banyak penggemar badminton yang mengeluhkan harga tiket Indonesia Open 2024 mahal. Bila dibandingkan harga tiket tahun lalu, tiket tahun ini memang mengalami kenaikan.

Armand sendiri menyebut bahwa kenaikan harga tiket karena biaya penyelenggaraan yang naik. Salah satu faktor yang disebut adalah soal sewa arena pertandingan.

"Tentunya penambahan harga tiket ini bukan karena kita mencari keuntungan, tapi karena cost tahun ini naik. Banyak sekali event-event yang berjalan. Jadi, kita bersaing dengan event-event lain soal harga sewa semua properti," kata Armand.

"Jadi bukan karena kami mencari keuntungan, tapi [kenaikan tiket Indonesia Open 2024] untuk menyeimbangkan. Meng-cover event ini," jelas Armand.

Indonesia Open akan digelar pada Selasa (4/6) hingga Minggu (8/6) di Istora Senayan, Jakarta. Acara ini akan diikuti oleh 241 pemain dari 22 negara.

Pemain-pemain terbaik Indonesia seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Gregoria Mariska Tanjung bakal turun di nomor tunggal. Sedangkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari bakal bermain di nomor ganda.