Erick Soal Baggott Balik Timnas: Jangan Terjebak Paradigma Bintang

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jun 2024 11:29 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan tanggapannya usai ditanya soal peluang Elkan Baggott kembali dipanggil Timnas Indonesia pada FIFA Matchday mendatang.
Elkan Baggott tidak dipanggil Timnas Indonesia untuk lawan Irak. (dok. PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan tanggapannya soal peluang dan kemungkinan Elkan Baggott kembali dipanggil Timnas Indonesia pada FIFA Matchday mendatang.

Polemik Elkan Baggott yang tak masuk dalam skuad Timnas Indonesia asuhan Shin Tae Yong untuk pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 sempat menjadi bola liar.

Timnas Indonesia akan menjalani laga penting menghadapi Irak dan Filipina dalam lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara nama-nama pemain yang dipanggil oleh Shin Tae Yong untuk memperkuat Timnas Indonesia, tidak terlihat nama Elkan Baggott.

Spekulasi pun bermunculan, salah satunya Elkan Baggott tidak dipanggil Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena dikait-kaitan dengan masalah sang pemain yang dikabarkan tidak merespons panggilan Timnas Indonesia U-23 untuk menghadapi Guinea pada pertandingan Playoff Olimpiade Paris 2024 pada 9 Mei 2024.

Saat itu Elkan Baggott sangat diperlukan oleh Timnas Indonesia U-23 menyusul tim Garuda harus kehilangan Rizky Ridho yang terkena hukuman kartu merah dan Justin Hubner harus kembali ke Cerezo Osaka karena masa izin untuk membela Timnas Indonesia hanya sampai Piala Asia U-23 2024 berakhir.

Dua nama pemain belakang kemudian diusulkan STY untuk menyusul Timnas Indonesia ke Prancis yaitu Alfeandra Dewangga dan Elkan Baggott. Dewangga langsung terbang ke Paris, tapi Elkan Baggott diklaim oleh PSSI tidak memberikan respons.

Ditanya wartawan soal peluang Elkan Baggott kembali ke Timnas Indonesia di FIFA Matchday mendatang, Erick Thohir menyatakan jangan terjebak paradigma pemain bintang.

"Kan sudah saya sampaikan bahwa kita mesti punya 150 pemain yang kelasnya sama yaitu dua kali 11 di tim senior dengan kelas yang sama. Lalu 3 kali 11 di U-22 dan U-23 kelasnya sama, dan seterusnya. Artinya apa, ya pemain-pemain tim nasional ketika dipanggil ya dia harus bangga. Kalau tidak ada kebanggaan jangan. Saya tidak bicara satu dua pemain, sama ketika 11 pemain tim nasional juga misalnya tidak mau dipanggil ya nggak apa-apa, kita cari lagi. Makanya tadi saya sampaikan training center U-17, U-20 jalan, masak 280 juta kita tidak punya sih 150," ucap Erick.

"Kita jangan terjebak paradigma pemain bintang. Saya percaya sepak bola itu bisa berhasil kalau bermain tim. Ini bukan permainan satu dua, kadang-kadang juga pak Erick kritik pemain titik-titik. Karena saya percaya yang 11 di lapangan itu yang main, tidak mungkin. Ini yang saya mau bahwa tim nasional punya muruah yang besar, pemain-pemain yang dipanggil ke tim nasional juga harus mau dan punya muruah sama. Ya yang visinya tidak sama, yang karakternya tidak sama ya tidak usah. Kita cari lagi yang lain, banyak anak-anak Indonesia yang ingin jadi tim nasional kok," kata Erick menambahkan.

[Gambas:Video CNN]



(abs/abs/rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER