Jeka Saragih, UFC dan Membangun Generasi Petarung di Simalungun

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jun 2024 12:42 WIB
Petarung UFC asal Simalungun, Sumatera Utara yaitu Jeka Saragih mencoba memunculkan generasi baru petarung mixed martial arts di kampung halaman.
Jeka Saragih coba memunculkan generasi petarung baru dar kampung halamannya. (UFC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jeka Saragih merupakan petarung UFC asal Sumatera Utara yang tumbuh dan besar di Simalungun. Di kampung halamannya, Jeka memunculkan generasi baru untuk memajukan tanah kelahirannya dari pentas mixed martial arts.

Jeka lahir dan besar di Simalungun yang ia akui masih ditahap belum layak, mulai dari fasilitas hingga infrastrukturnya. Hal tersebut membangun motivasi yang membara untuk terus memajukan kampung halamannya tersebut.

Jeka membangun sebuah tempat latihan di Siantar, Simalungun mulai dari 2019 dan sudah ratusan atlet tumbuh di kabupaten tersebut. Jeka membangun enam tempat latihan tinju di Siantar, Perdagangan, Sabah Dua, Palihtonga, dan Saribu Dolok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya untuk pencarian bibit itu, saya sudah bisa [membangun] tempat latihan di Siantar Simalungun itu mulai 2019, berarti sekitar ada empat tahun dan atlet yang saya bina itu sudah ratusan orang," kata Jeka yang kini berada di Amerika Serikat jelang pertarungan melawan Westin Wilson dalam wawancara virtual dengan awak media, Jumat (7/6).

"Dan sekarang ada kamp yang saya buka itu di Siantar, di Perdagangan, di Sabah Dua, di Palihtonga, di Saribu Dolok, [saya] sudah buka ada sekitar enam [tempat latihan]," Jeka menambahkan.

Jeka membangun tempat tersebut dengan tidak memungut biaya sepersen pun. Ia mendirikan yayasan Pertarungan Simalungun Siantar Club (PSSC) untuk membina generasi muda di Siantar, Simalungun.

"Dan saya buka itu [untuk] yang mau jadi atlet. Saya buat gratis semua dan terus beberapa bulan yang lalu kita udah mendirikan yayasan PSSC Pertarungan Simalungun Siantar Club untuk membina generasi di Siantar Simalungun itu yang mau berprestasi [dan] yang mau betul-betul nanti kita buat bisa menjadi petarung," ucapnya.

Jeka membuka peluang tersebut kepada generasi muda dengan syarat yang tidak muluk-muluk. Menurutnya, untuk menjadi petarung muda hanya dibutuhkan seseorang yang sayang dengan orang tuanya.

Menurut petarung berusia 28 ini jika seseorang sayang dengan orang tua maka akan otomatis sayang juga dengan pelatih serta teman-temannya.

"Saya lihat anak-anak muda [Simalungun] yang mau jadi petarung syaratnya pertama itu sayang sama orang tuanya. Itu aja sih, [menurut saya] kalau dia sayang sama orang tuanya otomatis dia [akan] sayang [juga] sama pelatihnya [dan] teman-temannya," kata Jeka menegaskan.



Jeka Saragih tidak ingin membentuk petarung yang tidak menyayangi orang tuanya. Menurutnya, jika tidak memenuhi persyaratan utama tersebut, maka tidak bisa bergabung dengannya.

"Kalau enggak sayang dia sama orang tuanya sama sekali, lebih baik dia enggak usah gabung sama kita," kata Jeka menegaskan.

Jeka Saragih direncanakan akan melakoni pertarungan keduanya di UFC melawan Westin Wilson pada UFC Fight Night 242 di UFC Apex, Las Vegas, AS, 16 Juni mendatang.

[Gambas:Video CNN]



(rjr/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER