Ketua Sepak Bola Palestina Ditolak ke Australia, Diduga Tekanan Israel
Ketua Federasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub mengklaim visanya ditolak Australia, diduga karena ada tekanan Israel dan tudingan terafiliasi organisasi teroris.
Rajoub yang juga tokoh senior di Fatah, menyebut otoritas Australia menudingnya sebagai salah satu anggota organisasi teroris.
Pria berusia 71 tahun itu tak dapat menyaksikan tim sepak bola Palestina melawan Australia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Perth, Selasa (11/6).
Dalam sebuah wawancara dengan Ultra Palestine dan dikutip Middleeasteye, Rajoub mengungkapkan alasan visanya ditolak Australia karena dianggap mantan narapidana dan anggota organisasi teroris.
"Sebenarnya saya dicegah masuk (ke Australia) karena di bawah tekanan Israel. Sebab, saya sebelumnya telah memasuki Australia dua kali," kata Rajoub.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan keputusan tersebut dibuat "secara wajar" oleh departemen imigrasi negara tersebut.
Juru bicara Departemen Dalam Negeri Australia mengatakan kepada ABC News, "Departemen tidak mengomentari kasus-kasus individu. Semua warga negara yang bukan warga negara yang mengajukan visa memasuki Australia akan dipertimbangkan secara individu dan bertentangan dengan persyaratan hukum."
Terlepas dari penolakan visa Rajoub, timnas Palestina kalah 0-5 daru Australia di laga pamungkas Grup I. Meski demikian Palestina finis sebagai runner up grup dan lolos ke putaran ketiga mendampingi Australia di puncak.