Jadi Kapten Timnas Jerman, Gundogan Ingin Catatkan Rekor Tidak Umum

Kapten timnas Jerman Ilkay Gundogan mengatakan motivasi dirinya dan teman-temannya berlipat ganda menghadapi Euro 2024.

Pasalnya, putaran final Piala Eropa itu digelar di rumah mereka sendiri yakni di Jerman. Oleh karena itu, Gundogan mengatakan mereka ingin bisa mengangkat trofi usai partai final yang akan digelar di Berlin nanti.

"Kami percaya diri. Kami sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik, dan skuad ini penuh kualitas serta memiliki banyak potensi," ujar Gundogan di laman resmi UEFA, dikutip Kamis (13/6).

"Kami berharap kali ini kami bisa memanfaatkan dari euforia di rumah kami sendiri, dan juga dengan dukungan para suporter, dan ini bisa menyatukan kami," imbuh gelandang Barcelona tersebut.

Pada fase grup putaran final Piala Eropa 2024, Jerman berada di dalam Grup A bersama Skotlandia, Hungaria, dan Swiss.

Tapi,Gundogan dkk harus memahami semenjak dari 16 edisi Euro yang bergulir sejak 1960, hanya tiga kali negara yang keluar sebagai juara ketika berstatus tuan rumah. Mereka adalah Spanyol, Italia, dan Prancis.

Terakhir kali tuan rumah juara Euro tercatat pada 40 tahun lalu, tepatnya 1984 ketika Prancis menggelar turnamen empat tahunan tersebut. Sejak saat itu belum ada lagi tuan rumah yang menjuarai Euro.

Gundogan ingin Jerman menjadi negara keempat yang pernah juara Euro di rumah sendiri alias meraih rekor yang tidak umum tersebut.

"Euro di negera sendiri adalah kesempatan sekali seumur hidup, jadi jelas ini terasa sangat istimewa," kata Gundogan.

"Kami tahu kualitas kami dan potensi skuad," imbuhnya.

Kapten Timnas dan Pengaruh Nagelsmann

Pada gelaran Euro 2024 ini, Gundogan selain menjadi gelandang sentral juga merupakan kapten timnas Jemran.

"Ini sebuah kehormatan besar, sebuah privilese besar untuk menjadi kapten. Saya telah mengalami banyak hal buruk di dalam karier, banyak juga saat-saat menyenangkan, tetapi juga banyak masa-masa sulit," kata Gundogan.

"Yang bisa saya lakukan hanyalah memimpin dari depan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Saya pikir masyarakat Jerman - bukan hanya fans - pantas mendapatkan kesuksesan," imbuh pria berusia 33 tersebut.

Sementara terkait pengaruh pelatih Julian Nagelsmann, Gundogan mengatakan orang tersebut membawa gagasan yang terstruktur ke dalam tim dan juga memberikan kepercayaan diri kepada skuad tersebut.

"Kami tahu bahwa tidak semuanya akan berjalan sempurna, kami tahu kami akan membuat kesalahan, namun kami selalu merasa bahwa pelatih berada tepat di belakang tim," kata dia.