Lorenzo: Marquez dan Acosta Bawa Popularitas MotoGP seperti Era Rossi

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jun 2024 22:12 WIB
Pembalap MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juara dunia MotoGP tiga kali Jorge Lorenzo menilai popularitas ajang balap motor paling bergengsi ini sedang booming dan bisa menyamai popularitas era Valentino Rossi.

Menurut Lorenzo, persaingan Marc Marquez dan Pedro Acosta di MotoGP 2024 menjadi alasan peningkatan popularitas tersebut. Marquez dan Acosta bersinar musim ini.

Menatap MotoGP 2025, Marquez dan Acosta akan menjadi pembalap pabrikan dan bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia untuk menandai era baru yang luar biasa.

"Segera setelah Marc (Marquez) kembali bersaing untuk meraih kemenangan, penonton MotoGP, termasuk Acosta di kategorinya, meningkat," kata Lorenzo seperti dikutip Crash, Sabtu (15/6). 

"Saya tidak akan memberi tahu Anda bahwa dia berada di level yang sama dengan Valentino Rossi, tetapi memang benar bahwa sejauh ini dia adalah yang paling layak untuk media," lanjutnya.

Lorenzo menegaskan bahwa Marquez membuktikan pengaruhnya dengan memenangkan pertarungan untuk resmi bisa bergabung dengan Ducati pada 2025.

Menurut Lorenzo, Marquez memprovokasi pihak pabrikan Ducati untuk berbalik arah setelah mengklaim tidak akan menerima motor pabrikan di tim Pramac.

"Dia telah memainkan kartunya dengan cara terbaik. Dia telah memainkan kartunya dengan mengatakan di media, dan saya kira secara pribadi, bahwa dia tidak akan pergi ke Pramac, bahwa dia menginginkan warna merah (Ducati)," ujar Lorenzo.

Eks pembalap Ducati dan Yamaha ini menyebut pabrikan motor asal Italia tersebut takut tidak bisa mempertahankan Marquez, hingga akhirnya berdampak pada keputusan membawanya ke Ducati, bukan ke Pramac yang merupakan tim satelit Ducati.

"Jelas bahwa rencana Gigi Dall'Igna dan Ducati adalah mempertahankan ketiganya; Jorge berbaju merah dan, jika memungkinkan, Marc di Pramac. Tapi Marc tidak punya rencana itu," jelasnya.

Lorenzo berpendapat keputusan pabrikan untuk merekrut Marquez dan kehilangan Jorge Martin dan Enea Bastianini dalam proses perekrutannya sangat penting dibuktikan dengan hasil di lintasan balap.

"Jika Jorge Martin memenangkan hampir semua balapan, saya pikir dia akan berada di zona merah sekarang, meski harus berjuang untuk masa depan itu bersama Marquez," ucapnya.

"Memang benar dia masih menjadi yang pertama di Kejuaraan Dunia, tapi Marc, dengan GP23, adalah satu-satunya yang mendekati tahun 2024. Dan itu adalah Marc Marquez," sambungnya.

Lorenzo menilai CEO Ducati Claudio Domenicali lebih memilih mengamankan pembalap berjulukan The Baby Alien itu daripada Martin.

"Sesederhana itu. Ducati melihat bahwa dia sudah berusia 32 tahun, bahwa dia mungkin masih memiliki sisa dua hingga empat tahun yang baik, dan dapat pensiun dengan seragam merah, menjadi pembalap merek tersebut. Tanpa memperhitungkan secara jelas hasil yang bisa dia berikan," terangnya.

(wiw/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK