Dilema Akselerasi Liga 1: PSSI Ingin Kompetitif, Pemain Lokal Merugi

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2024 05:48 WIB
Exco PSSI menilai penambahan kuota pemain asing akan meningkatkan kualitas Liga 1 hingga Timnas Indonesia, namun APPI menilai justru pemain lokal terpinggirkan.
Ilustrasi. Exco PSSI menilai penambahan kuota pemain asing akan meningkatkan kualitas Liga 1 hingga Timnas Indonesia, namun APPI menilai justru pemain lokal terpinggirkan. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rencana PSSI menerapkan regulasi delapan pemain asing agar Liga 1 2024/2025 kompetitif mendapat perlawanan dari banyak kalangan pemain lokal Indonesia.

PSSI menilai menambah jumlah pemain asing dalam satu klub itu bisa meningkatkan kualitas Liga 1 sebagai kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia. Hal itu dinilai pula sejalan dengan upaya meningkatnya performa Timnas Indonesia setelah diakselerasin lewat gelombang naturalisasi.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menyebut peningkatan kualitas Liga 1 sudah tak bisa ditunda. Ketua Umum PSSI Erick Thohir, kata  Arya, ingin Liga 1 naik kelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu cara yang dianggap cocok untuk membuat kualitas Liga 1 naik adalah dengan menambah kuota pemain asing. Jika musim lalu hanya enam pemain, mulai musim ini delapan pemain asing untuk satu klub.

"Kebutuhan kita sudah tinggi. Artinya sudah harus kompetitif. Kompetisi ini harus ditingkatkan sisi kompetitifnya. Bagaimana biar liga ini kompetitifnya naik? Bagaimana supaya bisa Timnas ini isinya tidak pemain naturalisasi semua? Makanya kompetisi ini harus dinaikkan. Agar pemain lokal ini bisa bersaing," ucap Arya dalam acara diskusi sepak bola APPI bersama PSSI Pers dengan tema 'Beyond the Game: Ngobrolin Regulasi Baru Liga Indonesia' di GBK Arena, Jakarta, Selasa (25/6).

Dalam kesempatan itu Arya bahkan meminta masukan apa cara yang bisa PSSI untuk membuat Liga 1 kompetisi di Asia dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar bagi klub.

Salah satu caranya dengan mendatangkan pemain asing berkualitas. Menurut Arya, klub yang tidak ingin memanfaatkan regulasi ini otomatis akan merugi dan rawan degradasi.

"Akan bodoh bagi klub mengambil pemain asing yang tidak berkualitas. Sangat bodoh. Ini kesempatan mereka mencari yang berkualitas," ucap Arya selepas acara.

Namun, pernyataan Arya soal pemain asing ini tak didukung banyak pemain. Utamanya adalah pemain-pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Di tempat yang sama, Presiden APPI Andritany Ardhiyasa menyebut apa yang diharapkan itu justru bisa menjadi harapan kosong dengan membuka ruang lebih besar bagi pemain asing. Dia menilai harapan PSSI agar kompetisi menjadi candradimuka pemain Timnas Indonesia malah tergerus dengan regulasi delapan pemain asing.

"Pemain bagus itu butuh jam terbang, bukan tiba-tiba bagus di tim nasional. Ketika jumlah pemain asing ditambah, ini akan menyulitkan pemain nasional mendapatkan jam terbang," katanya.

Wakil Presiden APPI Ahmad Jufriyanto alias Jupe menambahkan PSSI jangan membandingkan kualitas pemain nasional dengan pemain keturunan di Eropa yang kini membela Timnas Indonesia.

"Jangan membandingkan kami yang di Liga 1 dengan pemain naturalisasi. Mereka tumbuh dalam iklim sepak bola yang sehat, sedangkan di sini seperti ini," ucap pemain Persib ini.

Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Asep Saputra menyebut regulasi delapan pemain asing belum diketok palu. Namun, kata dia, tanda-tandanya akan ke arah sana.

Bagi LIB, kebijakan delapan pemain asing akan menjadi jalan globalisasi. Pasalnya, dari informasi AFC yang diterima LIB, regulasi pemain asing mulai musim ini adalah bebas.

Maksudnya, AFC bakal tidak memberi batasan jumlah pemaing asing di dalam kompetisi Liga Champion Elite, Liga Champions 2, dan AFC Challenge Championship.

Soal regulasi pemain asing yang akan dikontrak klub Liga 1, diharapkan berkualitas. Dengan pemain kualitas, performa tim niscaya akan meningkat dan ini baik bagi LIB.

Hanya saja, kembali lagi, harga kontrak pemain asing dengan kualitas terbilang tinggi. APPI berharap jor-joran klub mendatangkan pemain asing mahal malah berujung penunggakan gaji.

(abs/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER